BATANGHARI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari, Parlaungan Nasution mengakui pihaknya nyaris dikeroyok warga saat melakukan patroli ilegal Driling bersama anggota Polhut dan Sat Brimob Batanghari. Warga setempat berusaha menghalangi tim untuk membawa pelaku illegal drilling dan bahan bukti (BB). “Kami tadi nyaris dikeroyok warga yang menghalangi kami membawa pelaku dan barang bukti,” kata P.Nasution.
P.Nasution menambahkan saat ini pelaku illegal drilling semakin menggila, saai ini pelaku illegal drilling sudah merambah ke wilayah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Taha Saifudin Senami. “Semakin gila, pelaku illegal drilling, saat ini tahura sudah menjadi sasaran pelaku,” tambah P.Nasution.
P.Nasution menyebutkan saat ini pelaku aktivitas pengeboran minyak secara ilegal merupakan warga sekitar. Sehingga semakin sulit untuk diberantas. “Pelakunya sekarang merupakan warga setempat, hal ini yang semakin sulit untuk diberantas,” sebut P.Nasution.
Sementara itu, Kapolres Batanghari AKBP M.Santoso mulai gerah dengan laporan tersebut. “Saya lagi mempertajam informasi, dalam waktu dekat akan dibasmi,” kata Santoso.
Santoso mengakui dirinya tidak akan main main dengan pelaku illegal drilling. “Informasi sementara pelaku illegal drilling sudah merambah ke area Tahura, artinya pelaku illegal drilling semakin menggila. Saya gak akan main main sama pelaku, akan kita sikat dalam waktu dekat,” tegas Santoso. (nan)