Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pantai timur di bagian tengah Pulau Sumatra. Dengan ibu kota bernama Jambi, provinsi ini menarik perhatian terkait dengan rencana pembentukan Provinsi Sumatera Tengah yang akan melibatkan beberapa kabupaten dari wilayahnya.
Tiga daerah di Jambi masuk dalam Provinsi baru Sumatera Tengah antaralain Bungo, Kerinci dan Sungai Penuh.
Sejarah Jambi sangat kaya, dikenal sejak zaman kerajaan Melayu kuno sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Kini, Jambi berkembang sebagai provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, khususnya minyak bumi, gas alam, dan pertambangan.
Dari aspek geografis, Jambi berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah selatan, Provinsi Riau di sebelah utara, Sumatera Barat di sebelah barat, dan Provinsi Bengkulu di sebelah barat daya. Luas wilayahnya mencapai 53.435,73 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 3.092.265 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020.
Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muara Bungo, dan Kota Sungai Penuh merupakan wilayah penting di Provinsi Jambi, Indonesia, dengan ciri khas dan tantangan pembangunan yang berbeda-beda.
Kabupaten Kerinci terkenal dengan keindahan alamnya yang mempesona, termasuk Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan habitat harimau Sumatera dan berbagai flora dan fauna langka lainnya. Sebagai daerah yang memiliki banyak potensi wisata alam, Kerinci juga menawarkan Danau Kerinci, gunung berapi, dan perkebunan teh yang luas. Pariwisata menjadi sektor vital bagi perekonomian Kabupaten Kerinci, dengan harapan dapat terus dikembangkan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional.
Kabupaten Muara Bungo sebagai bagian dari calon wilayah administratif baru Provinsi Sumatera Tengah, tengah menghadapi prospek perubahan besar dalam tata kelola dan pembangunan regional. Muara Bungo memiliki sektor pertanian yang kuat dan merupakan penghubung transportasi penting yang mendukung mobilitas antarwilayah di Provinsi Jambi. Kekayaan budaya dan tradisi setempat menjadi aset yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Kota Sungai Penuh merupakan kota otonom yang relatif baru, dimekarkan dari Kabupaten Kerinci. Sebagai kota yang masih muda, Sungai Penuh berusaha memperkuat infrastruktur dan layanan publiknya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup penduduknya. Pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam pembangunan kota ini, dengan harapan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan terdidik.
Pembentukan Provinsi Sumatera Tengah yang akan melibatkan Kabupaten Muara Bungo, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sebagaimana tertuang dalam surat usulan nomor: 01/X/IPST-2022 yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, membawa harapan baru bagi masyarakat setempat untuk pembangunan yang lebih fokus dan peningkatan kesejahteraan.
Namun, rencana ini tentunya tidak lepas dari berbagai tantangan dan kontroversi. Ada yang menganggap pembentukan provinsi baru ini dapat meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur, sementara yang lainnya khawatir akan meningkatkan beban administrasi dan birokrasi.
Kabupaten Muara Bungo dan wilayah lainnya yang terlibat dalam usulan ini menghadapi masa transisi yang penuh ketidakpastian, menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah pusat. Meskipun telah diajukan sejak Oktober 2022, masih banyak langkah yang harus dilalui agar rencana pembentukan Provinsi Sumatera Tengah dapat terealisasi, termasuk persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat dan kajian mendalam mengenai dampak sosial-ekonomi yang akan ditimbulkannya.
Berita terkini dari ketiga wilayah ini sering berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta upaya pelestarian lingkungan. Khususnya, isu lingkungan hidup menjadi sangat krusial mengingat posisi geografis mereka yang dekat dengan berbagai ekosistem penting.
Pemerintah setempat di ketiga wilayah ini terus berupaya mengatasi tantangan-tantangan tersebut melalui berbagai program pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mengatasi berbagai isu yang ada, termasuk penanganan kemiskinan, pengangguran, dan pengelolaan sumber daya alam.
Kebijakan dan investasi yang cerdas serta berorientasi pada masa depan akan menentukan sejauh mana Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muara Bungo, dan Kota Sungai Penuh dapat memanfaatkan potensi mereka untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, yang tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga kualitas hidup penduduknya.(*)