Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik jika PDIP mau bergabung ke dalam koalisi besar di Pilpres 2024 yang saat ini tengah dirancang.
“Hal yang positif dan banyak nilai tambah jika partai politik pemerintah bersama-sama dengan PDIP,” ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Rabu (12/4).
Menurut Viva, PDIP bisa menambah basis dukungan dan suara karena semakin banyak partai yang bergabung. Dengan begitu, capres-cawapres dari koalisi besar nanti memiliki kans menang yang kian besar.
Viva juga menyampaikan capres-cawapres dari koalisi besar akan ditetapkan secara kolektif kolegial alias musyawarah, bukan voting. Ia yakin mekanisme tersebut bisa menjaga solidaritas partai-partai dalam koalisi besar.
Dia mengatakan koalisi besar pun perlu memiliki parameter dan ukuran yang rasional, obyektif, dan berlandaskan pada politik akal sehat dalam mencapai target untuk memenangkan Pilpres 2024.
“Saya meyakini akan menjadi jalan tol dalam menetapkan paslon jika dasar pemikiran seperti itu,” ucapnya.
Wacana koalisi besar mengemuka dalam pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada Minggu (2/3).
Mereka yang hadir antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Mardiono.
Presiden Jokowi juga hadir dalam pertemuan para pejabat teras partai politik tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid menolak PDIP bergabung dalam koalisi besar jika ngotot ingin mendapat jatah capres.
“Sudah diputuskan secara tidak langsung Ibu Mega sudah ‘PDIP tetap mencalonkan kadernya’. Nah, kalau itu jangan masuk ke sini,” kata Nurdin mengutip siaran CNN Indonesia TV, Senin (10/4).
Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah partainya ingin masuk koalisi besar asalkan diberi jatah kursi calon presiden.
“Enggak ada syarat-syaratan. Dudul dulu lah. Bangsa ini mau ke mana ke depan, karena seakan-akan PDIP sombong karena belum apa-apa bicara syarat. Kami tidak seperti itu,” kata Said di Gedung DPR, Selasa (11/4).(*)