Pertemuan sesepuh Lembaga Adat Melayu Jambi, Hasip Kalamudin Syam bersama Bupati Sarolangun Cek Endra ditengarai menyangkut konsolidasi politik jelang Pilgub 2020. Palagan politik etnis Melayu Jambi.
——————————–
Mengenakan kemeja lengan pendek warna biru laut dipadu bawahan hitam, Hasip Kalamudin Syam masih tampak bugar. Pagi itu, Atok Hasip-sapaan akrabnya–sebenarnya sudah punya agenda.
Sepeti biasa, saban Kamis atau Selasa, Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi itu rutin olahraga renang.
Biasanya, Atok Hasip olah tubuh di air itu bersama Mantan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA).
Tapi, kali ini ia sengaja absen. Terpaksa ia tinggalkan aktivitas rutin itu demi menyambut kunjungan Cek Endra.
Ditemani koleganya di Golkar, Ivan Wirata dan Panglima Anjali, Adri SH MH, Cek Endra tiba di kediaman Hasip di kawasan Telanaipura tepat pukul 10.30 pagi, Kamis 13 Juni 2019.
Pertemuan berlangsung tertutup hingga pukul 12 siang.
Terkait Pilgub?
“Cuma kunjungan lebaran. Saya baru harini bisa silaturahmi kerumah para sesepuh ini,”ujar Cek Endra ditemui Jambi Link usai pertemuan.
Sambil tersenyum, Cek Endra menyatakan lawatan itu tak bermuatan politis. Yang dibahas, kata dia, justru menyangkut kemajuan dan masa depan Provinsi Jambi. Bukan terkait Pilgub atau dukung-mendukung.
Menurut CE, banyak wasiat dan wejangan yang diturunkan pentolan etnis Melayu Jambi itu.
Misalnya, Hasip menyebut betapa pentingnya jembatan layang di simpang Mayang, Kota Jambi.
Jembatan layang, kata Atok Hasip, merupakan solusi pengurai kemacetan dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi. Alih-alih cuma memasang marka atau mengubah arus lalu lintas, ini jelas tidak terlalu efektif.
Ivan Wirata yang turut hadir ikut menimpali.
Pengalamannya semasa menjadi Kadis PU Provinsi Jambi, dari studi kelayakan atau Fisibility Study (FS) dinas PU, dikawasan itulah lalu lintas kendaraan paling padat.
Dari perhitungan penambahan jumlah kendaraan di Kota Jambi, tiap tahun lalu lintas di Simpang Mayang itu makin padat. Seringkali menyebabkan kemacetan parah.
Meningkatnya jumlah kendaraan, maka nilai Lintas Harian Rata-rata (LHR) akan semakin besar. Dan pastilah menyebabkan jarak antar kendaraan menjadi semakin dekat.
Karena itu, fly over adalah kebutuhan mendesak.
“Ini untuk kepentingan bersama. Beliau (Hasip) menitip pesan ini,”kata CE.
Pesan lain yang dititipkan Hasip, kata dia, yakni menyangkut kelanjutan pembangunan pelabuhan ujung jabung.
Menurut CE, proyek yang sudah dicanangkan sejak era HBA itu patut dilanjutkan.
Karena, Jambi memang butuh pelabuhan besar. Supaya bisa melayani lalu lintas kapal besar yang mengangkut komoditi ekspor asal Jambi, seperti karet, Sawit, kopra, kayu manis dan sebagainya.
Pembangunan ujung jabung itu, kata CE, perlu dilanjutkan mengingat manfaat dan faedahnya yang besar.
Begini penjelasannya.
Jambi dikenal sebagai produsen karet, batubara, dan sawit serta migas, bukan?. Pertanyaannya, lewat mana produk unggulan ini di ekspor?
Jawabannya sudah bisa ditebak; Pelabuhan Teluk Bayur, Sumbar.
“Karena kita tak punya pelabuhan besar. Daerah lain yang menikmati PAD-nya,”kata CE.
Ditambah pula, infrastruktur jalan masih kurang memadai.
Karena itu, hidup matinya Jambi sangat tergantung dari pelabuhan itu. Jambi mau bangkit atau terus terpuruk? Ujung Jabung adalah jawaban.
Dialah alat yang akan memajukan Jambi di masa depan nanti.
“Gagasan pelabuhan ujung jabung ini wajib diteruskan. Ini pesan pak Hasip,”katanya.
Ivan Wirata menambahkan, Jambi kedepan memang memerlukan sosok gubernur bervisi besar, laiknya HBA. Menurutnya, di era HBA lah gagasan-gagasan pembangunan Jambi di rancang.
Contohnya lagi soal rencana Pembangunan Jembatan Batanghari III.
“Program andal ini perlu dilanjutkan. Ini yang didiskusikan bersama sesepuh adat Melayu Jambi,”katanya.
Pria yang akrab disapa IW ini yakin Cek Endra adalah sosok yang tepat meneruskan program HBA.
Menurutnya, dengan latar belakang ekonomi, IW menilai Cek Endra mampu mewujudkan mimpi besar itu. Mimpi atok Hasip, mimpi warga melayu Jambi dan mimpi kita semua, warga sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
“Satu catatan lagi, CE adalah duplikasi HBA,”katanya.
Diwawancara usai pertemuan, Hasip Kalamudin Syam mengaku menitipkan sejumlah wasiat kepada Cek Endra.
“Saya menitipkan Jambi ke mereka,”singkatnya.
Ia berharap masyarakat Melayu Jambi kompak dan bersatu melanjutkan Jambi Emas Jilid II.
Palagan politik etnis Melayu Jambi ini menarik disimak. Sejarah Jambi menunjukkan kursi Gubernur selalu didominasi oleh kelompok yang berasal dari etnis Melayu Jambi. CE disebut-sebut sebagai representasi dari sosok HBA, etnis melayu Jambi.
CE adalah HBA dan HBA adalah CE.
Mampukah kedigdayan CE dan HBA melawan kandidat tangguh seperti Fasha dan Fachrori. Menarik disimak. (*)