BUNGO – Langit malam di Kampung Aur Kuning, Dusun Pulau Panjang, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, berubah merah menyala ketika api melahap satu unit rumah panggung milik Alek (40), Sabtu malam (29/6/2024). Rumah yang terbuat dari kayu itu habis dalam hitungan menit, menyisakan hanya abu dan kenangan.
Ketika kebakaran terjadi, rumah dalam keadaan kosong. Alek sedang berjualan di warung miliknya yang terletak terpisah dari rumah. “Ketika melihat ke arah belakang, api sudah menyala dan melahap seluruh bagian rumah,” ungkap Niko, seorang warga setempat, pada Minggu (30/6).
Api menyebar dengan cepat, sempat mengancam rumah tetangga. Namun, berkat upaya cepat warga setempat dan personil pemadam kebakaran, api berhasil dijinakkan. “Rumah tetangga yang ikut terbakar hanya terkena bagian atap saja,” kata Niko.
Diduga, kebakaran ini terjadi akibat arus pendek. Beberapa saat sebelum kejadian, Alek mengecas ponselnya di rumah. Momen tragis itu mengakibatkan kerugian besar bagi Alek dan keluarganya. Ratusan juta rupiah melayang bersama barang-barang berharga yang hangus terbakar, termasuk dua unit sepeda motor, handphone, pakaian, peralatan rumah tangga, dan dokumen penting.
Dalam hitungan menit, hidup Alek berubah drastis. Rumah panggung yang selama ini menjadi tempat berteduh, menyimpan kenangan dan barang berharga, kini hanya tinggal puing-puing yang menghitam. “Tidak ada yang bisa diselamatkan,” ujar Alek dengan mata berkaca-kaca.
Kehilangan ini bukan hanya materi, tetapi juga sentimental. Alek mengenang saat-saat dia dan keluarganya berkumpul di rumah panggung itu, merayakan hari-hari besar, berkumpul di malam hari setelah seharian bekerja. Kini, semua kenangan itu telah hilang bersama api yang mengamuk.
Meski tragedi ini menghancurkan, semangat solidaritas warga Aur Kuning patut diacungi jempol. Begitu api mulai menyala, warga segera bergerak cepat. Mereka menghubungi pemadam kebakaran dan bersama-sama berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Upaya cepat dan koordinasi yang baik antara warga dan personil pemadam kebakaran berhasil mencegah api merambat lebih jauh.
“Beruntung, api tidak sampai merusak rumah-rumah lain. Hanya atap rumah tetangga yang terbakar,” jelas seorang petugas pemadam kebakaran.
Meski kehilangan besar, Alek berusaha tetap tegar. Dukungan dari tetangga dan komunitas setempat memberikan sedikit penghiburan. Beberapa warga sudah mulai menggalang bantuan untuk membantu Alek dan keluarganya bangkit dari bencana ini.
“Kami akan bersama-sama membantu Alek. Ini saatnya menunjukkan bahwa kita adalah satu keluarga besar,” kata Ketua RT setempat.
Kebakaran yang melanda rumah Alek menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di rumah. Meski tragedi ini telah menghapus tempat tinggal Alek, semangat solidaritas dan kebersamaan warga Aur Kuning membuktikan bahwa di tengah duka, masih ada harapan untuk bangkit kembali.(*)