Tanjab Timur – Pelabuhan di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kini menjadi titik cerah bagi aktivitas ekspor Indonesia ke luar negeri, dengan menjadi satu-satunya pelabuhan di wilayah tersebut yang memulai ekspor langsung ke luar negeri. Langkah strategis ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas wilayah maritim dan memperkuat perekonomian lokal, khususnya para petani kelapa.
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, bekerja sama dengan pemerintah provinsi, pelaku usaha, serta instansi terkait seperti Bea Cukai Jambi, Karantina Pertanian, Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi, dan Syahbandar, telah berinisiatif membuka keran ekspor yang dimulai sejak Juli 2023.
Kadis Perhubungan Tanjab Timur, Irwanto, dalam konfirmasi via telepon, menyampaikan, “Dalam seminggu, aktivitas ekspor dapat berlangsung dua hingga tiga kali. Ini adalah langkah besar dalam usaha kita meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha lokal.” Irwanto juga menekankan bahwa sebelumnya, produk kelapa harus diangkut dan dikumpulkan terlebih dahulu di Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir, sebelum bisa diekspor.
Dengan adanya pelabuhan yang beroperasi secara langsung dari Nipah Panjang, proses ekspor menjadi lebih efisien dan ekonomis. “Konektivitas ini tidak hanya memudahkan pengiriman kelapa, tetapi juga berpotensi menggeliatkan perekonomian sejumlah pelaku usaha lokal yang ada,” jelas Irwanto.
Lebih lanjut, dia berharap bahwa keberhasilan ini tidak hanya terbatas pada kelapa, tetapi juga mendorong hilirisasi produk-produk agro lainnya yang ada di Kecamatan Nipah Panjang dan sekitarnya. “Semoga kedepannya, pelabuhan Nipah Panjang ini mampu menciptakan produk-produk lain yang bisa diperjualbelikan ke luar negeri, sehingga diversifikasi ekonomi lokal kita semakin luas,” pungkas Irwanto.
Inisiatif ini diharapkan bisa menjadi model untuk pengembangan ekonomi maritim di wilayah lain di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha di wilayah terpencil.(*)