JAFAR Ahmad resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Politik pertama asal Kerinci, Rabu pagi ini (12/12/2018). Gelar Doktor itu didapat Jafar Ahmad usai memaparkan disertasinya pada Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Indonesia, di Auditorium Juwono Sudarsono Gedung F lantai 2 Kampus FISIP UI Depok.
Putra asli Kerinci ini memaparkan disertasinya yang berjudul Strategi Orang Kuat Lokal dalam Merebut dan Mempertahankan Kekuasaan (Studi Peran Zulkifli Nurdin dalam Proses dan Pasca Pelaksanaan Pilkada Provinsi Jambi Tahun 2014-2018).
Jafar Ahmad lulus dengan nilai A setelah berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan Dewan Penguji yaitu, Promotor Prof. Dr. Maswadi Rauf, MA, Co-Promotor Julian Aldrin Pasha, M.A., Ph.D dan Tim Penguji antara lain Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. (Ketua), Prof. Dr. Syarif Hidayat (Anggota), Prof. Dr. Burhan D. Magenda, M.A (Anggota), Dr. Isbodroini Suyanto, M.Si. (Anggota), Meidi Kosandi, S.IP., M.A., Ph.D. (Anggota).
Disertasi ini membahas tentang strategi yang dijalankan oleh orang kuat, Zulkifli Nurdin, dalam merebut dan mempertahankan kekuasan dalam politik lokal. Dalam menggambar upaya orang kuat lokal tersebut, penelitian ini mengambil konteks peristiwa Pemilihan gubernur Jambi tahun 2015 dan pasca pemilihan.
Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penting:
- Bagaimana proses munculnya strongman dalam politik lokal di Jambi?
- Bagaimana peran Zulkifli Nurdin mendukung pemenangan Zumi Zola–Fachrori Umar dalam Pemilihan Gubernur Jambi 2015?
- Bagaimana dia memengaruhi penyelenggaraan politik lokal pasca kemenangan Pemilihan Gubernur Jambi tahun 2015?
Dihadapan penguji Jafar menjelaskan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strong Man (Orang Kuat) dari Joel S. Migdal dan Bossisme dari John T Sidel.
Menurutnya untuk menggambarkan munculnya orang kuat lokal di Jambi, serta teori shadow state dan informal economy untuk menganalisis peran Zulkifli Nurdin dalam pada pemerintahan Zumi Zola.
Disamping dua teori utama tersebut, kata dia, ada beberapa teori lain yang menjadi alat analisis penelitian ini, yaitu: patron-klien, modal sosial, oligarki, negara bayangan, dan politik lokal. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan metode kualitatif.
Dalam paparannya, Jafar menegaskan kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kemunculan orang kuat lokal di Jambi didukung faktor perubahan sistem politik yang awalnya sentralistik (orde baru) beralih pada sistem politik desentralisitik (era reformasi).
Kondisi sosial politik yang relatif permisif terhadap transaksi politik, baik materil dan non-materil memudahkan Zulkifli Nurdin dalam membangun dukungan dari masyarakat, baik untuk dirinya maupun pasangan Zumi Zola–Fachrori Umar dalam Pilgub Jambi 2015.
Menurutnya Zulkifli yang semasa proses Pilkada merupakan penyokong utama, menjelma menjadi orang kuat lokal yang menjadi pengatur pemerintah formal (shadow state) pasca pemenangan. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah: Teori orang kuat lokal (strongman dan bossisme) memiliki persamaan dalam beberapa indikator dan perbedaan terhadap indikator lainnya.
Perbedaan utama ada pada dua hal, yakni munculnya orang kuat lokal di Jambi karena kondisi weak state dan weak society yang berbeda dari Migdal yang menyatakan weak state, strong society yang terjadi pada negara yang baru merdeka. Atau pendapat menyatakan bahwa strongman muncul sebagai perpanjangan tangan pusat di tingkat lokal. Temuan dalam penelitian ini juga memberi konstribusi kepada teori ini bahwa, keberdaan strongman bisa saja hilang akibat ada kekuatan yang lebih tinggi menghentikan dominasinya dalam politik lokal. Temuan penelitian ini juga memberi sumbangan pada teori shadow state dan informal economy. Hal ini terlihat pada aktor yang tidak selalu harus pengusaha, tapi lebih pada kekayaannya.
Hubungan dengan penguasa terlihat berbeda, jika Reno dan White menyatakan hubungannya sebagai mitra, Hidayat menyatakan sebagai bisnis manager yang mengelola kebutuhan ekonomi, penelitian ini menunjukkan hubungannya dalam bentuk patron-klien, di mana penguasa adalah kliennya.
Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir menyaksikan sidang promosi Doktor Jafar Ahmad tersebut. Seperti Staf Ahli Menteri Ekonomi Kreatif Dr Jonni Mardizal, Walikota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakti, Ketua DPRD Kota Sungai Penuh Fikar Azami, Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi Temawisman, Alven Stony.
Dua orang dipercaya Jafar Ahmad untuk menjadi pendamping ujian promosi doctor, yaitu Wahyuni Refi, kandidat Doktor Ilmu Politik yang juga Mantan Ketua Umum GMNI Pusat dan Muawwin, Peneliti Idea Institute dan Jurnalis di Jambi. (*)
Berikut Lampiran Biodata dari Jafar Ahmad:
Riwayat Hidup
- Nama : Dr Jafar Ahmad
- Istri : Sri Deswati
- Anak :
- Aldersyifan Arzada Ahmad (umur 12 tahun 5 bulan)
- Adrik Aricinda Ahmad (umur 8 tahun 5 bulan)
- Azfar Adelio Ahmad (umur 4 bulan)
- Nama Ayah : Mhd. Amin
- Nama Ibu : Hayatunnufus
- Saudara :
- Hafizuddin
- Agusmita
- Wahyuni Hamidah
- Ayah Mertua : Anwar Adimi, S.Pd,
- Ibu Mertua : Rosmidar, A.Md
Pendidikan :
- SD Nomor 93/3 Punai Merindu Kerinci 1990
- MTS Model Kerinci 1993
- MAN 2 Sungai Penuh 1996
- IAIN STS Jambi (Sekarang UIN STS Jambi)
- S2 Universitas Indonesia
- S3 Universitas Indonesia
Riwayat Kerja :
- Kepala Sekolah SMP Lazuardi Jakarta
- Anggota KPU Muaro Jambi
- Dosen IAIN Kerinci
Riwayat Organisasi :
- Ketua GP Ansor Kerinci
- Presiden BEM IAIN STS
- CEPP UI