Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY bertemu pada Selasa, 7 Agustus 2018. Pertemuan itu berlangsung di rumah SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII sekitar pukul 14.00 WIB.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membeberkan tujuh poin hasil pertemuan kedua pimpinan partai itu. Melalui keterangan tertulisnya pada hari ini, Rabu, 8 Agustus 2018, Andi membeberkan ketujuh poin tersebut sebagai berikut.
- SBY menyarankan Prabowo dan cawapresnya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum tepat waktu. SBY berpendapat rakyat perlu terlibat menyimak dan menyaksikan bahwa koalisi yang dipimpin Prabowo disiplin dan patuh pada aturan KPU ihwal masa pendaftaran. Menurut dia, tidaklah elok kalau KPU sampai memperpanjang masa pendaftaran selama 1×7 hari dan 1×7 hari berikutnya. “Kalau pasangan capres-cawapres lain melakukan itu biar nanti rakyat yang menilai sendiri,” ujar Andi menirukan SBY.
- Prabowo dan SBY tidak berbicara soal siapa calon wakil presiden dan kapan diumumkan. Andi menyebut, SBY konsisten pada pakem koalisi bahwa capres yang berhak menunjuk cawapresnya. Kata dia, penunjukan cawapres bukan hanya mempertimbangkan kemenangan, tetapi juga harus memastikan bahwa cawapres setia pada presiden sesuai aturan yang ada dan dapat membantu menjalankan program.
SBY, menurut Andi, mengatakan bahwa wakil presiden bukanlah ban serep, tetapi bertugas membantu presiden nenjalankan tugas negara. “Memang wapres ikut dipilih rakyat, tapi konstitusi mengatur bahwa semua keputusan berada di tangan presiden dan tanggung jawabnya pada negara,” ujarnya.
- Andi mengatakan, SBY senang Prabowo sudah mempersiapkan visi misinya secara serius dan garis besar visi misi itu mengutamakan rakyat. SBY meyakini Prabowo akan mampu menjalankan visi dan misi yang dibuatnya bersama wapresnya jika terpilih.
- Ihwal kawan koalisi lainnya, lanjut Andi, SBY menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo. SBY berpendapat, koalisi yang besar lebih baik, tetapi dia juga meminta Prabowo tak lupa bahwa yang paling menentukan adalah koalisi rakyat.
- Prabowo dan SBY juga sepakat tak membicarakan bagi-bagi kursi. Kata Andi, persoalan itu tak elok jika dibicarakan sekarang. Sambil berupaya memenangkan Pilpres, Prabowo-lah yang berhak penuh menentukan menterinya.
SBY dan Demokrat bukan hanya tak memaksakan kadernya menjadi wapres, tetapi juga tidak akan ngotot soal jatah menteri. Demokrat, kata Andi, hanya dalam posisi mempersilakan Prabowo mengambil kader partai jika memang ada yang dirasa cakap dan mumpuni. “Tetapi itu nanti dibicarakan, bukan sekarang,” ujarnya.
- SBY menekankan komitmennya akan turun gunung berkampanye untuk Prabowo dan cawapresnya. Dia mengklaim seluruh struktur partai dan kader akan menyatu dan mendukung tanpa kecuali.
- Sekali lagi, ujar Andi, SBY berharap semua pihak sabar menunggu, berharap dengan pikiran jernih dan matang, serta mempertimbangkan banyak hal positif lainnya. Dia mendoakan Prabowosegera mendapat figur pendamping di pilpres 2019 menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres ke KPU. “Pak Prabowo pada waktunya dalam dua hari ini didoakan mendapat figur yang tepat untuk mendampinginya,” kata Andi.
Sumber: Tempo