Suasana bersejarah terasa di Masjid Agung Al-Falah, Jambi, saat Esy Risdianti, putri sulung Gubernur Jambi Al Haris, bersatu dalam tali pernikahan dengan Muhammad Iqbal. Keunikan pernikahan ini bukan hanya terletak pada penggunaan adat istiadat Melayu yang kaya, tetapi juga lokasinya yang penuh makna historis, di mana dulunya berdiri pusat Kerajaan Islam Rang Kayo Hitam, nenek moyang orang Jambi.
Pernikahan yang dihadiri oleh tokoh penting seperti Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Adri SH MH, atau yang akrab disebut Panglima Anjali, ini menjadi momen penting yang menegaskan pentingnya nilai sejarah dan budaya.
Panglima Adri, mengenakan teluk belango yang gagah, menyatakan kekagumannya terhadap inisiatif Gubernur Al Haris dalam menghidupkan kembali tradisi yang mengakar kuat dalam budaya Melayu Jambi melalui pernikahan ini.
“Baru di era Gubernur Al Haris kita menyaksikan ijab kabul pernikahan anak pejabat Jambi di Masjid Agung Al-Falah. Luar biasa spektakulernya dari sisi sosial budaya anak negeri Melayu Jambi. Bak Raja Jambi menikahkan putrinya di istana, selaras dengan pinang masak dan tuah adat negeri Jambi yang kita kenang,” ungkap Panglima Adri.
Lokasi Masjid Agung Al-Falah sendiri sangat simbolis, sebagai bekas pusat Kerajaan Jambi dan tempat yang pernah disinggahi oleh sepasang angso duo, yang dianggap sebagai cikal bakal ibukota kerajaan. Pernikahan ini tidak hanya menandai penyatuan dua insan, tetapi juga penghormatan dan pemulihan kejayaan sejarah serta budaya Melayu Jambi, menyatukan masa lalu dengan harapan masa depan yang lebih cerah.(*)