Jambi – Progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada ruas Tempino-Simpang Ness sepanjang 19 km, terus menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi pengerjaan fisik maupun dampak sosioekonomi yang dirasakan oleh masyarakat lokal. Proyek infrastruktur ini, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat konektivitas antar wilayah di Sumatera, telah memasuki fase penting dengan pembersihan lahan dan kompensasi kepada warga yang terdampak.
Susilawati, Lurah Pijoan, menyampaikan bahwa pembayaran Uang Ganti Untung (UGU) kepada warga yang lahannya terimbas oleh pembangunan telah mencapai tahap ketiga. “Sampai saat ini, kami telah membayarkan kompensasi kepada mayoritas pemilik lahan, dan hanya tersisa 16 bidang lagi yang masih dalam proses verifikasi legalitas,” ucap Susilawati. Besaran UGU yang diterima oleh pemilik lahan sangat bervariasi, dengan salah satu pemilik lahan di luar Pijoan menerima kompensasi hingga Rp 10 Miliar karena lokasi strategis lahan yang terkena dampak.
Lebih lanjut, Susilawati menjelaskan bahwa lokasi exit tol dari Tempino menuju Simpang Ness telah ditetapkan berada di dekat SMA Titian Teras di Pijoan. “Lokasi pembebasan lahan untuk exit tol sudah clear dan kami hanya menunggu pengerjaan konstruksi,” tambahnya. Hal ini menandai salah satu langkah krusial dalam memastikan kelancaran proyek dan mengurangi potensi gangguan kepada masyarakat sekitar.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jambi (BPJN) Wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, mengonfirmasi bahwa land clearing atau pembersihan lahan telah dimulai sejak 22 April 2024 dan rencananya akan diikuti oleh konstruksi fisik pada Mei 2024. “Pelaksanaan pembersihan lahan ini penting sebagai langkah awal dari pembangunan infrastruktur dan sudah dilaksanakan sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ujar Ibnu.
Menariknya, pembangunan ruas Tempino-Simpang Ness dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dengan Pembiayaan Berkala Berbasis Layanan (PBBL) yang dikelola oleh PT Hutama Karya, berbeda dengan ruas sebelumnya di Bayung Lencir – Tempino yang dana konstruksinya dikelola langsung oleh pemerintah.
Baru-baru ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, didampingi oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan anggota Komisi V DPR RI H. Bakri, telah melakukan peninjauan konstruksi pada ruas Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino, memuji progres dan kualitas pekerjaan yang telah dilakukan. “Saya mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat, dan berharap kualitas ini dipertahankan hingga penyelesaian proyek,” tutur Menteri Basuki.
Proyek Jalan Tol Betung-Jambi, yang mencakup beberapa seksi termasuk ruas Tempino-Simpang Ness, diharapkan akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan serta meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di antara provinsi Sumsel dan Jambi. Pekerjaan ini, yang rencananya akan selesai pada Kuartal Pertama 2025, diproyeksikan akan menjadi katalis penting untuk pertumbuhan regional di masa yang akan datang.(*)