Sleman – Banyak warung yang menyediakan makanan murah sesuai kantong mahasiswa di Yogyakarta. Selain menjamur warung bubur kacang ijo (burjo) dan mi instan, di Kota Pelajar ini juga terdapat angkringan di sejumlah tempat.
Bagi mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tak perlu jauh-jauh untuk merasakan sensasi angkringan. Sebab di sekitar Jalan Colombo, tepatnya kurang lebih 120 meter timur Bundaran UGM terdapat angkringan di utara jalan.
Angkringan tersebut dikelola Paijo (32), warga Kabupaten Gunungkidul. Di angkringan tersebut dijual berbagai makanan murah meriah, seperti ‘nasi kucing’ berisi nasi dan tempe, nasi sambal, nasi goreng, dan berbagai aneka gorengan.

Selanjutnya, ada sate usus ayam, telur asin, berbagai aneka kerupuk, dan berbagai minuman seperti es jeruk, es teh, jahe anget, hingga kopi. Meski lokasinya di dekat kampus, namun harga makanan di angkringan ini dijamin tidak mahal.
“Di sini ada nasi kering tempe sama sambel teri harganya Rp 1.500, nasi goreng Rp 2 ribu, sate usus ayam Rp 1.500, gorengan Rp 500, kerupuk ketela Rp 500, es jeruk, es teh, dan jahe Rp 2.500. Untuk kopi Rp 3 ribu,” kata Paijo, Senin (9/7/2018).
Paijo menjelaskan, karena jaraknya dekat dengan kampus tidak jarang mahasiswa UGM mampir ke angkringan yang dijaganya. Biasanya para mahasiswa ‘ngangkring’ siang dan sore hari.
Menurutnya, banyak angkringan yang berada di sekitar kampus UGM, salah satunya angkringan yang dijaganya. Adapun harga menu makanan setiap angkringan berbeda-beda.
“Beda tempat beda harga. Misalnya nasi kucing di sini Rp 1.500, di tempat lain ada yang Rp 2 ribu. Untuk usaha angkringan kayak gini rata-rata tetap laku lah. Pengguna jalan yang lewat ada saja yang mampir,” pungkas dia. (*)
Sumber: detik.com