JAKARTA – Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar giat Operasi Tangkap Tangan (OTT), pada hari ini. Kali ini, KPK menangkap tangan Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Samanhudi Anwar. Seperti apa sosok Samanhudi?
BACA JUGA: Walikota Blitar Ditangkap KPK
Dikutip dari berbagai sumber, Samanhudi adalah Wali Kota Blitar periode 2010-2015. Kemudian, Samanhudi kembali ikut pilkada dan berhasil menang menjadi Walikota periode 2015-2020. Petahana Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar dengan pasangannya Santoso unggul dengan perolehan sebanyak 67.934 suara dibandingkan lawannya Mochsin dan Dwi Sumardianto dengan 5.683 suara dalam rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar.

Pada Pilkada serentak tahun 2018 ini, Samanhudi pernah ditawari PDIP untuk menjadi cawagub. Mundurnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dari Calon Wakil Gubernur Jawa Timur yang akan mendampingi Calon Gubernur Saifullah Yusuf, membuat DPP PDIP segera mencari penggantinya.
Salah satu kader terbaik PDIP di Jawa Timur menjabat Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar menjadi salah satu andalan yang sempat disodorkan. Namun sayang, secara pribadi Wali Kota Blitar ini telah menolak secara halus. “Ya, memang saya sudah diminta untuk menjadi cawagub, tapi saya merasa belum siap,” jelasnya.
Selain itu, Samanhudi Anwar, juga pernah dilaporkan telah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Echa Paramitha. Kasus itu dilaporkan ke Polres Kota Kediri namun kemudian dilimpahkan ke Polda Jatim.
Aksi kekerasan itu terjadi pada 25 Januari 2018 lalu. Pemicu aksi kekerasan diduga masalah rumah tangga. Pelapor sudah dimintai keterangan dan menjalani visum di dua rumah sakit.
Sedangkan terlapor masih dijadwalkan untuk diklarifikasi. Informasi diperoleh, pelapor yang berstatus istri terlapor ialah artis perempuan yang pernah tampil di sebuah opera yang tayang di televisi swasta. Echa merupakan mantan sinden Opera Van Java (OVJ).
Echa bahkan pernah tampil menyanyi pada hari pertama pagelaran Blitar Djadoel, Rabu (5/4/2017) malam. Echa yang baru beberapa minggu diperistri Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar ikut menyumbangkan suara emasnya di panggung.
Malam itu, Echa datang bersama Samanhudi Anwar di panggung musik dan stan milik Omah Surga. Kebetulan, di stan tersebut sedang berlangsung live music oleh Band Fokustik yang digawangi Henry Pradipta Anwar (basis, keyboardist), anak pertama Samanhudi. Henry juga menjabat ketua Komisi I DPRD Kota Blitar.
Echa yang malam itu tampil cantik dengan jaket berwarna cokelat dan celana jins hitam duduk di kursi depan panggung menghadap ke selatan menikmati alunan lagu demi lagu. Tak lama, vokalis Band Fokustik memperkenalkan Echa kepada pengunjung.
“Kita hari ini kedatangan tamu spesial lho pemirsa. Dia adalah Ibu Wali Kota Blitar yang baru. Beliau ini adalah artis ibu kota, sinden OVJ. Itu lho acaranya Sule. Tahu kan? Pasti pernah nonton kan?” kata vokalis Fokustik berinteraksi dengan penonton saat itu.
Echa Paramitha yang duduk berdampingan dengan Samanhudi langsung didaulat menyanyikan beberapa lagu. Mengawali dengan lagu ‘Suket Teki’, suara emas Echa menghipnotis ratusan pengunjung. Satu per satu pengunjung memadati depan panggung Omah Surga.
Echa kemudian menyanyikan lagu kedua berjudul ‘Dia’ milik Anji. Sebelum memulai lagu, dia melontarkan beberapa patah kata yang membuat pengunjung semakin penasaran dengan istri baru orang nomor satu di Kota Proklamator tersebut.
“Saya nyanyi profesional pasti dibayar. Tapi untuk Kota Blitar, semuanya gratis karena saya cinta Blitar berikut wali kota-nya. Hanya kepadanya, Pak Wali Kota,” ujar wanita berkulit putih ini. Tentu saat itu masih masa indah karena pengantin baru.
“Lagu ini adalah lagu saya pas pacaran sama Pak Wali Kota. Saya beruntung punya suami sebaik dia. Dapat sepaket sama menantu yang ganteng dan pintar, juga menantu yang baik,” tambah Echa.
Sebelum menikahi Echa, Samanhudi bercerai dengan Yuli, istri keduanya. Samanhudi menikahi Echa setelah setahun menduda. Meski belum terlalu sering tampil di depan publik, banyak kalangan yang memuji kecantikan rekan duet Dewi Gita di OVJ tersebut.
Sayang seribu sayang, rumah tangga Samanhudi dan Echa dalam ujian yang berat. Dari Polda Jatim diperoleh kabar Echa Paramitha melaporkan Samanhudi karena KDRT.
Sementara, Samanhudi Anwar membantah telah melakukan KDRT terhadap istrinya. Hingga kini istrinya yang diduga menjadi korban KDRT tersebut masih tinggal serumah dengan Samanhudi.
Samanhudi Anwar menceritakan bahwa kabar tentang KDRT yang tersebar di masyarakat sama sekali tidak benar. Namun dia tidak membantah telah terjadi perselisihan dengan istrinya yang diklaim sebagai dinamika rumah tangga biasa. “Dinamika rumah tangga biasa, tidak ada kekerasan,” kata Samanhudi.
Meski tak menjelaskan secara detail pertengkaran yang terjadi, Samanhudi memastikan tidak menyentuh anggota tubuh istrinya sama sekali. Karena itu, dia heran ketika kemudian muncul visum yang mengatakan terdapat luka pada tangan istrinya akibat pertengkaran tersebut.
Bahkan seusai pertengkaran itu terjadi, istrinya masih tinggal serumah dengan Samanhudi dan anak-anaknya. Setiap hari keduanya juga berkomunikasi baik seperti layaknya kehidupan rumah tangga biasa. “Kalau dia saya pukul, pasti sudah lari meninggalkan rumah,” katanya.
Saat ditanya tentang laporan tindak KDRT yang dibuat istrinya ke polisi, Samanhudi tak mempermasalahkan. Dia justru berharap kasus itu bisa berlanjut dan akan dilakukan gelar perkara. Dari gelar perkara itu nantinya akan diketahui apakah benar telah terjadi tindak kekerasan atau tidak.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Blitar ini juga mengaku tak akan meminta istrinya mencabut laporan. Jika hal itu dilakukan, akan menimbulkan persepsi umum bahwa dia benar-benar melakukan penganiayaan. “Saya ini kan wali kota, masak melakukan perbuatan tidak beradab seperti itu,” katanya menegaskan.
Untuk diketahui, kini Walikota biltar Samahudi dikabarkan ditangkap KPK. Saat ini, tim penindakan masih berada di daerah Jawa Timur. Disinyalir, terdapat rangkaian penindakan yang juga dilakukan hingga ke daerah Tulungagung.
Belum diketahui dengan pasti berapa jumlah orang maupun uang yang diamankan tim penindakan dalam operasi senyap kali ini. Juru Bicara, maupun pimpinan KPK belum angkat bicara ihwal OTT Wali Kota Blitar ini.
Operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, menurut dia, dilakukan di dua tempat. Pertama di Blitar dan kedua di Tulungagung, Jawa Timur. Namun dia memastikan masih satu rangkaian OTT.
Dalam penangkapan itu, petugas KPK didampingi kepolisian setempat. Saat ini, para pihak yang dijaring tengah dimintai keterangan. “Ya betul, (tim penindakan KPK) masih di Tulungagung dan Blitar (saat ini),” ujarnya. (akn)