Jakarta – Media sosial diramaikan foto diduga lembaran Alquran yang disebut-sebut tak sesuai dengan isinya. Diduga isinya telah diubah dan artinya melenceng dari seharusnya.
Tak dijelaskan mengenai lembaga atau percetakan mana yang mencetak diduga lembaran Alquran itu. Hanya dijelaskan itu merupakan bagian dari surat kedua Alquran, yakni Al-Baqarah.
Direktur Urusan Agama Islam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Juraidi mengatakan harus bisa dipastikan lebih dulu siapa yang mencetak Alquran itu serta kapan waktu mencetaknya.

“Untuk ayat Alquran yang katanya ada kesalahan jangan ikut memviralkan sebelum mengetahui benar faktanya, ayat berapa surat apa, penerbit atau pencetaknya, tahun berapa, dan adakah tanda tashihnya,” kata Juraidi, Senin (18/6/2018).
“Kalau menemukan faktanya agar dilaporkan ke Kemenag RI, jika cetakan Kemenag sendiri ditujukan kepada Dirjen Bimas Islam, jika cetakan dari masyarakat atau lembaga atau yayasan laporannya ditujukan kepada Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag,” tutur Juraidi.
“Insyaallah segera ditindaklanjuti agar yang bersangkutan menarik kembali peredaran Alquran dimaksud,” imbuhnya. (*)
Sumber: detik.com