Purnama sedang beranjak tidur di langit kota Jambi. Namun, di sebuah sudut jalan Sari Bakti, Kelurahan Beliung, Alam Berajo, keheningan malam Sabtu itu terkoyak oleh suara benturan keras.
Di antara dua motor yang saling bertabrakan—Honda BeAT dengan plat nomor BH 4028 NK dan Honda CBR BH 6897 IC—tergelimpang korban yang tak lagi bergerak.
Sebuah pasangan suami istri, warga kompleks Beliung Indah, yang menaiki Honda BeAT baru saja kembali dari pengajian. Mereka berboncengan menyusuri lorong pipa menuju lorong Matahari, tempat tinggal mereka.

Sementara itu dari arah berlawanan, datang lah pengendara Honda CBR. Dalam sekejap, dua jalur kehidupan itu saling berpotongan, meninggalkan duka yang mendalam.
Ardi, salah seorang warga setempat yang berada di lokasi, merasa terpukul dengan peristiwa yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB itu.
“Kejadian ini, satu orang tewas yang membawa motor BeAT, (suami), sementara istrinya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke rumah sakit Abdul Manap,” ungkap Ardi dengan mata berkaca-kaca.
Sesaat setelah peristiwa itu, suasana jalan Sari Bakti seolah berubah. Kerumunan warga memadati lokasi, sementara petugas dari Satlantas Polresta Jambi berusaha mengatur situasi sekaligus melakukan identifikasi.
Tidak hanya korban yang menaiki Honda BeAT, bahkan pengendara Honda CBR pun dilarikan ke RSUD Abdul Manap Kota Jambi. Namun hingga berita ini diturunkan, identitas pengendara Honda CBR serta kronologis kejadian yang sebenarnya masih menjadi misteri.
Kecelakaan ini bukan hanya mengejutkan bagi warga sekitar tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang betapa rapuhnya kehidupan. Satu momen bisa mengubah segalanya, dan satu kejadian bisa meninggalkan luka yang tak pernah hilang.
Untuk keluarga yang ditinggalkan, malam itu menjadi sebuah babak baru yang pahit: sebuah pengajian yang seharusnya menjadi simbol kebersamaan dan kedamaian, kini membawa pulang duka yang tak terperikan.(*)
Tina Cleopatra