Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi memberikan respons yang tegas terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok dengan menggelar rapat koordinasi teknis bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai langkah konkret telah disepakati, termasuk pelaksanaan operasi pasar dan intervensi harga-harga kebutuhan pokok yang tengah mengalami kenaikan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi, A Ridwan, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Jambi dan semua pihak terkait untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan tingkat inflasi. “Pemerintah Kota Jambi, melalui TPID, mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok di tengah masyarakat. Kami juga membahas tindaklanjut menyikapi terjadinya inflasi pada Oktober 2023,” ujar Ridwan.
Ridwan menjelaskan bahwa meskipun angka inflasi pada Oktober lalu masih berada di bawah tingkat nasional, hal ini tetap harus menjadi perhatian serius, terutama dengan adanya kenaikan harga beras dan cabai di pasar. Oleh karena itu, dalam rapat tersebut, diputuskan untuk melakukan operasi pasar dan intervensi harga-harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, dengan rencana pelaksanaan operasi pasar awal Desember menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Pemkot Jambi bersama seluruh stakeholder yang terlibat, berkomitmen untuk berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi,” tegas A Ridwan.
Selain itu, TPID Kota Jambi juga akan melakukan peninjauan lapangan secara berkelanjutan untuk memastikan harga komoditi di pasar tetap terkendali. Dukungan dalam bentuk operasi pasar yang dilakukan bersama Perum Bulog juga akan terus berlangsung, dengan penyelenggaraan pasar murah komoditas beras di beberapa lokasi di wilayah Kota Jambi.
Kabag Perekonomian Setda Kota Jambi, Hendra Saputra, menyampaikan bahwa inflasi di Kota Jambi pada bulan Oktober dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai dan beras. Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan inspeksi pasar, intervensi harga, dan eksplorasi kerja sama dengan daerah penghasil seperti Sumatera Selatan (Sumsel), OKU, OKI, Lubuk Linggau, dan Curup.
Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan 11 langkah konkret dalam upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi selama setahun terakhir. Langkah-langkah ini mencakup pemantauan komoditas konsumsi di pasar, program bantuan sosial, dukungan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk angkutan umum, operasi pasar bersama Bulog, serta program “Payo Menanam Cabai” dan bawang melibatkan masyarakat.
Meskipun Kota Jambi mengalami inflasi pada Oktober 2023 sebesar 0,50 persen (month to month), yang masih berada di bawah tingkat nasional, dan inflasi year on year sebesar 2,44 persen, TPID Kota Jambi dan Pemkot Jambi bersama stakeholder terus berupaya menjaga stabilitas harga dan menanggulangi dampak inflasi di tengah masyarakat.
“Terkait komoditas cabai, beberapa produsen di Jawa saat ini mengalami gagal panen akibat kondisi cuaca El Niño,” demikian penjelasan dari TPID Kota Jambi.