Pemerintah Provinsi Jambi melalui Disnakertrans ikut menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait meledaknya gas di PetroChina, yang menyebabkan 2 karyawan tewas dan 6 lainnya luka-luka. Temuan sementara Investigasi Disnakertrans sangat mencengangkan.
Kabid Pengawasan Disnakertrans Provinsi Jambi Dedy Ardiansyah menegaskan ada tiga poin yang menjadi temuan penting mereka.
“Yaitu waktu kerja yang over, sehingga pekerja kelelahan,”kata Dedy Ardiansyah.
Temuan kedua, lanjut Dedy, terkait dengan posisi genset.
“Genset terlalu dekat di lokasi pengerjaan penyambungan pipa gas,”katanya.
“Dan yang ketiga proteksi kebakaran yang tidak pada posisinya,”tegasnya.
Dedy Ardiansyah menegaskan ini hanyalah laporan sementara. Sehingga Disnakertrans belum menerbitkan rekomendasi.
“Karena keterangan belum lengkap. Masih ada yang belum di BAP. Tunggu lengkap dulu BAP baru ado rekomendasi,”ujarnya.
Kasus PetroChina ini menyita perhatian publik. Ini kasus kecelakaan kerja cukup besar, dalam beberapa periode ini. Dua pekerja tewas karena sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. Sementara 6 pekerja lainnya mengalami luka serius.
Sejumlah politisi di Senayan ramai-ramai bersuara agar kasus ini dibongkar secara transparan. Agar, kasus serupa tidak terulang lagi.
Manajemen PetroChina mengklaim telah bertanggungjawab penuh dengan memberikan pengobatan kepada para korban. Namun, para politisi di Senayan, misalkan Sutan Adil Hendra, menilai langkah itu belum cukup.
“Masalah tenaga kerja dan penegakan hukum atas kejadian ini tetap harus ditegakkan tanpa harus menggangu investasi,”ujarnya.(*)