Jambi – Dalam ruangan yang diterangi lampu hangat dan aroma kopi yang menyebar di udara, d’pathi caffe di kota Jambi tiba-tiba berubah menjadi semacam ruang kelas. Namun, guru yang hadir bukanlah seorang akademisi biasa, melainkan sosok purnawirawan jenderal polisi bintang dua di pundaknya—Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal.
“Kalian adalah masa depan bangsa ini, dan saya bangga melihat semangat kewirausahaan kalian,” kata Syafril Nursal, memberikan suasana hangat di tengah puluhan, bahkan ratusan mata yang memandangnya penuh harap. Sosok yang dikenal rendah hati dan tulus ini tak ragu berbagi cerita dan motivasi.
Namun yang menarik, Syafril tidak hanya seorang mantan Jenderal Polisi yang berdedikasi. Ia juga seorang enterpreneur yang sukses. Sejak muda, ia telah merintis usaha. Bahkan, saat ini ia mempunyai bisnis bakso dengan omset miliaran.
“Sejumlah usaha sudah sejak lama saya tekuni,” ungkapnya, mengisyaratkan bahwa keberhasilan bukan hanya bisa diraih di satu bidang saja. Syafril Nursal adalah contoh nyata bahwa dunia kepolisian dan entrepreneurship bisa berjalan beriringan, saling memperkuat.
Omset miliaran yang dihasilkan dari bisnis bakso-nya menjadi sebuah potret sukses yang tak biasa, meruntuhkan stereotip yang menganggap dunia kepolisian dan dunia bisnis adalah dua dunia yang berlawanan.
Dalam setiap butiran baksonya, terkandung cerita kerja keras, dedikasi, dan ambisi yang sama persis saat ia berada di belakang seragam berbintang dua.
“Saya ingin kalian tahu, dunia ini luas. Ada banyak kesempatan yang bisa kalian raih, jangan pernah membatasi diri,” pesan Syafril, seakan menyadarkan bahwa seragam dan bisnis adalah dua sisi mata uang yang sama—keduanya memerlukan dedikasi dan kecintaan.
Bagaimana semua ini relevan dengan Pileg 2024 yang semakin dekat? Jawabannya sederhana. Dalam setiap langkah Syafril—baik saat mengenakan seragam atau apron—ada sebuah pesan politik yang implisit. Ia bergerak, dan gerakannya menimbulkan gelombang.
Membangun bisnis bakso miliaran rupiah bukan hanya sebuah prestasi, tapi juga sebuah pernyataan: ia adalah seorang pemimpin yang mampu mengelola, mampu memimpin, dan, yang paling penting, mampu menginspirasi.
“Insya Allah, saya siap memberikan dukungan penuh kepada kalian,” tutup Syafril.
Dalam satu kalimat itu, tampak jelas bahwa ia bukan hanya mengejar kesuksesan pribadi. Ia berjalan bersama generasi muda, menegaskan bahwa dalam sukses atau kegagalan, yang paling berharga adalah perjalanan itu sendiri.
Pertemuan ini juga melukiskan sebuah gambaran: Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal bukan hanya berdiam diri pasca pensiun. Dengan Pileg 2024 yang semakin dekat, kehadirannya dalam acara semacam ini bisa menjadi petunjuk akan langkah-langkah yang mungkin akan diambilnya. Bukankah mendukung kaum milenial, khususnya di Jambi, adalah sebuah investasi politik jangka panjang yang cerdas?
Para peserta yang dipimpin oleh Fitrian Widianto tampaknya mendapatkan lebih dari sekadar motivasi. Mereka mendapatkan sebuah model, sebuah standar tinggi yang bisa dijadikan pegangan.
“Insya Allah, saya siap memberikan dukungan penuh kepada kalian,” pungkas Syafril, membiarkan kata-katanya meresap, memberi energi baru kepada generasi yang sedang berjuang meraih mimpi.
Dalam pergulatan politik dan hiruk pikuk menuju Pileg 2024, Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal memilih untuk berada di antara mereka yang paling membutuhkan bimbingan dan inspirasi—kaum milenial yang sedang berusaha menapaki tangga kesuksesan. Dan dalam proses itu, ia bukan hanya mengajarkan, tapi juga belajar: bahwa investasi terbaik adalah investasi pada masa depan.(*)