Menutup satu babak kehidupan sebagai Inspektur Jenderal Polisi, Syafril Nursal kini membuka halaman baru dengan penuh gairah dan visi. Sosok yang dikenal tegas dan disiplin ini telah meretas jalan dari dunia yang penuh taktik dan strategi kepolisian ke medan yang tak kalah kompleks: dunia organisasi sipil.
Namun, di balik perubahan lingkup kerjanya, satu hal yang tidak berubah adalah esensinya, yaitu kepedulian mendalam terhadap masyarakat. Jika kebanyakan orang merasa cukup dengan satu jabatan kepemimpinan, Syafril menunjukkan bahwa batasnya jauh lebih luas. Ia tak hanya aktif, tetapi juga memimpin di berbagai organisasi.
Dua periode bukanlah waktu yang singkat dalam dunia kepemimpinan. Namun bagi Syafril Nursal, itu adalah waktu yang ia gunakan untuk membawa Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) mencapai puncak efektivitas.

Di bawah komandonya, organisasi ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para anggota keluarga Kerinci, tapi juga menjadi sebuah kekuatan sosial yang relevan, dengan serangkaian program dan inisiatif yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Efek dari kepemimpinan visioner Syafril terasa tidak hanya dalam lingkup lokal HKKN. Ia juga menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Jakarta dan memainkan peran yang tidak kalah penting dalam membawa organisasi ini ke deretan frontliners perubahan sosial.
Dengan kebijakan dan inovasi yang tepat sasaran, BMKJ Jakarta telah berhasil merangkul berbagai lapisan masyarakat Jambi di Jakarta dan menjadi sebuah wadah yang mendorong kreativitas dan inovasi.
Kedua organisasi ini, yang masing-masing memiliki karakter dan tantangan tersendiri, telah menemukan pemimpin yang mampu melihat lebih jauh dari apa yang tampak di permukaan.
Tidak puas hanya dengan membawa organisasi mencapai tujuan jangka pendek, Syafril mengejar relevansi dan dampak jangka panjang. Dan ia melakukan ini tidak hanya dengan kekuatan komando, tapi juga dengan kekuatan visi, sebuah kemampuan untuk melihat apa yang bisa dicapai, dan keyakinan untuk mengajak orang lain melihatnya juga.
“Ketika kita berbicara tentang efektivitas dan relevansi, kita berbicara tentang kemampuan untuk membuat perubahan nyata,” ujar Syafril.
“Dan itu hanya bisa dicapai jika kita bekerja sama sebagai tim,”imbuhnya.
Ketika seorang pemimpin mampu membawa dua organisasi ke puncak efektivitas dan relevansi, itu adalah bukti keberhasilan yang tak bisa disangkal lagi. Namun, apa yang membuat Syafril Nursal benar-benar istimewa adalah kemampuannya untuk tetap merendah dan fokus pada apa yang paling penting: kepedulian kepada masyarakat.
Itulah yang menjadikan Syafril tidak hanya sebagai pemimpin yang dihormati, tapi juga sebagai pelopor perubahan yang inspiratif.

Syafril Nursal: Pemimpin Multifaset yang Menggabungkan Kepemimpinan, Inspirasi, dan Aksi Nyata
Saat banyak orang berbicara tentang legasi, mereka sering berfokus pada pencapaian yang bisa dihitung atau diukur. Namun, legasi yang paling berdampak seringkali adalah yang tidak bisa diukur hanya dengan angka atau statistik.
Ini adalah jenis legasi yang Syafril Nursal, pendiri Yayasan Ummah Ummul Quro, sedang bangun.
Organisasi ini, yang fokus pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, adalah buah dari visi Syafril yang lebih besar tentang apa artinya menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi. Dan lagi-lagi, visinya tidak terbatas pada kata-kata di atas kertas atau rencana strategis yang rumit.
Ia membawanya ke lapangan, menjadi inspirasi dan teladan untuk semua yang terlibat.
Ketika membangun yayasan ini, Syafril tidak hanya menjadi direktur atau eksekutif di balik meja. Ia menjadi mentor, penyemangat, dan terkadang, tangan yang membantu langsung di lapangan. Masyarakat bukan hanya melihatnya sebagai pemimpin dari atas, tetapi juga sebagai teman dan mitra dalam perjuangan bersama.
Dari tangan yayasan ini, telah terpancang jejak pembangunan Kota Santri yang sangat megah di Kabupaten Kerinci.
Sebuah filosofi yang sering ia ulang adalah: “Kita tidak bisa membangun masyarakat yang lebih baik tanpa membangun individu-individu yang ada di dalamnya.” Ini adalah pendekatan yang ia bawa, tidak hanya di Yayasan Ummah Ummul Quro, tetapi juga di posisinya sebagai Ketua HKKN dan BMKJ.
Dengan cara ini, ia memastikan bahwa perubahan yang ia dorong adalah perubahan yang holistik, yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, legasi Syafril Nursal bukan hanya terletak pada posisi-posisi kepemimpinan yang ia pegang, tapi pada keberhasilan dalam menciptakan gelombang perubahan yang lebih luas.
Ini adalah legasi yang akan terus berlanjut, mempengaruhi generasi mendatang jauh setelah ia meninggalkan posisi-posisi formalnya.
Sebuah karier yang luar biasa? Tentu.
Tapi lebih dari itu, sebuah kehidupan yang dihabiskan untuk membawa perubahan positif—ini adalah Syafril Nursal, seorang pemimpin yang mampu bertransformasi dan beradaptasi, namun tetap konsisten dalam satu hal: kepedulian yang tulus terhadap masyarakat.
Ini bukan kebetulan, bukan juga semata-mata ambisi pribadi. Ini adalah manifestasi dari sebuah jiwa yang terbakar untuk memberikan sesuatu yang lebih kepada masyarakat.
“Kunci keberhasilan ada pada kemampuan untuk bekerja sama dalam tim,” ujar Syafril, merangkum inti dari filosofi kepemimpinannya.
Di antara segala tanggung jawab dan posisi yang diembannya, Syafril selalu menemukan cara untuk mempersembahkan dirinya kepada masyarakat. Seakan memiliki waktu yang tak terbatas, ia mampu membagi diri di antara semua komitmen dan tanggung jawabnya, tanpa kehilangan fokus atau mengorbankan kualitas.
Dengan mata yang memancarkan tekad dan kehangatan, serta senyum yang mengandung janji masa depan yang lebih cerah, Syafril Nursal terus menunjukkan bahwa sejati seorang pemimpin adalah mampu membawa perubahan positif, di mana pun ia berada.
Pensiun?
Mungkin itu adalah kata yang belum ada dalam kamus Syafril Nursal. Baginya, berbuat baik adalah sebuah perjalanan yang tak pernah berakhir, sebuah misi hidup yang akan terus ia jalani hingga napas terakhir.(*)
Editor : Awin Sutan Mudo