Bogor – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah mulai turun. Pada Minggu (3/6/2018), dolar AS berada di level Rp 13.890. Turun dari posisi sebelumnya di Rp 14.045.
Meski mulai turun, dolar AS masih terpantau tinggi karena belum kembali menyentuh angka Rp 13.500. Menanggapi nilai dolar yang masih tinggi, Direktur utama PT PLN Sofyan Basir menjelaskan, pihaknya sudah memperhitungkan dampak dari kenaikan dolar terhadap biaya operasional PLN.
“Kita sudah persiapkan soal, itu kita dapat dana dari pemerintah,” kata dia saat menghadiri acara Kementerian BUMN di IPB, Minggu (3/6/2018).

Sofyan menjelaskan pihaknya sudah mendapat bantuan dari pemerintah mengenai adanya kenaikan biaya operasional akibat dolar yang saat ini tengah menguat. Namun ia enggan menyampaikan penjelasan lebih rinci terkait bantuan pemerintah tersebut.
“Belum- belum (soal subsidi) soal itu nanti kita diskusikan,” jelas dia.
Sementara itu jelang persiapan pasokan lebaran, pihaknya sudah mepersiapkan 20.000 personel yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengamankan keandalan pasokan listrik.
“Ada 20.000 untuk tanggap darurat, seluruh perlengkapan persiapan sudah dilakukan mudah-mudahan persiapan sudah berjalan dengan baik,” kata dia.
Sofyan menjelaskan persiapan petugas tanggap darurat ini akan siaga 24 jam yang selama seminggu sebelum lebaran dan seminggu sesudah lebaran.
“Jumlah pekerja itu (sudah dibagi untuk siaga) 24 jan sampai 14 hari,” jelas dia. (*/ara)
Sumber: detik.com