Manuver Partai Demokrat di penghujung waktu sukses mempecundangi koalisi jumbo yang digawangi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Golongan Karya itu. Menyapu bersih Alat Kelengkapan Dewan Provinsi Jambi. Banteng-Beringin gigit jari.
———————
Paripurna penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) awal pekan lalu berlangsung dramatis. Edi Purwanto sempat sewot dan ogah memimpin rapat paripurna. Gara-garanya koalisi PDIP gagal total merebut kursi pimpinan komisi. Edi dibuat tak berdaya. Ketua DPRD itu melunak seusai diancam “demo” punggawa dewan, jika tetap ngotot emoh memimpin paripurna.
Meski dihadiri formasi lengkap, Wakil Ketua I Rocky Candra, Wakil Ketua II Pinto Jayanegara dan Wakil Ketua III Burhanudin Mahir, Rabu, 8 Oktober 2019, Edi memimpin paripurna dengan masygul.
“Ada yang membelot,”cerita salah satu anggota DPRD Provinsi Jambi dari barisan koalisi PDIP, kepada Jambi Link, Sabtu akhir pekan lalu.
Koalisi Banteng sebenarnya sempat semringah. Disokong Enam partai, pos pimpinan AKD serasa sudah di pelupuk mata. Demi menjaga soliditas dari penghianatan, enam partai itu bahkan sempat bersepakat di atas kertas bermaterai. Pernyataan bermaterai enam ribu ini diteken masing-masing ketua Fraksi.
Jambi Link berhasil memperoleh salinan dokumen pernyataan bermaterai itu.
Nur Tri Kadarini membubuhkan tanda tangan sebagai Ketua Fraksi PDIP. Sementara Fraksi PAN di teken oleh Rusli Kamal Siregar. Lalu Golkar diteken Muhammad Juber. Dan Fraksi Demokrat oleh Fauzi Ansori. Sedangkan Fraksi PKB diteken Elvisina dan terakhir Fraksi PPP oleh Evi Suherman.
Pos-pos AKD pun terbagi rata. PKB misalnya, di ancang-ancang mendapat jatah kursi Ketua Komisi I. Sementara PAN disiapkan untuk pos Ketua Komisi II. Sedangkan jatah Ketua Komisi III untuk Golkar. Ketua Komisi IV untuk PDIP. Kemudian dua AKD lain, yaitu Ketua Badan Kehormatan diserahkan ke PPP dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) buat Demokrat.
“Demokrat juga mendapat jatah wakil Ketua Komisi III,”ujar salah satu anggota DPRD itu.
“Tapi dia lari di menit terakhir,”imbuhnya.

Nama Cik Bur meruap ditengah gaduh pengisian pos alat kelengkapan dewan itu. Politisi bernama lengkap Burhanudin Mahir ini ditengarai pengatur skenario dibalik berbeloknya Mercy dari koalisi jumbo PDIP dan Golkar Cs tersebut. Di sini, kepiawaian politik Mantan Bupati Muaro Jambi dua periode ini kembali teruji.
Dijatah Ketua Badan Kehoramatan (BK) dan Wakil Ketua Komisi III, Mercy bukannya menolak. Mereka bahkan ikut setuju dengan meneken pernyataan bermaterai itu. Bergabung ke koalisi besar PDIP-Golkar, Mercy diam-diam menyiapkan rencana cadangan. Menyelusup ke koalisi Banteng hanya sebagai siasat. Di sana Mercy justru bergerak senyap melakukan pemetaan.
Mercy menutup rapat-rapat ambisinya mengincar kursi Ketua Komisi III. Komisi yang kerap diasosiasikan sebagai tempat basah itu. Membawahi salah satunya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Semua partai mengincar posisi ini, termasuk pula Mercy.
Nah,
Bergerilya di bawah tanah, Mercy membangun kekuatan baru. Ia secara sembunyi-sembunyi menjajaki koalisi dengan paket Gerindra. Di koalisi ini, Mercy mendapat angin surga. Keinginanya mengincar kursi Ketua Komisi III disambut gegap-gempita.
ehhh…
Belakangan, Mercy pun merayu koleganya Partai Amanat Nasional (PAN). Cik Bur mengontak pentolan PAN dan mengajak ikut berbelok. Bak gayung bersambut. Dijatahi dua pos pimpinan AKD–Ketua Bapemperda dan Ketua BK–, PAN manggut-manggut.
Membidik Ketua Komisi III, Mercy menyiapkan nama Fauzi Ansori–mantan Kepala Bappeda era Gubernur HBA–. Untuk menghindari kecurigaan, pria yang kerap disapa Oji itu sempat diutus berkomunikasi dengan koalisi Banteng. Hingga H-1, siasat Mercy belum terbaca.
“Malam hari H masih komit,”ujar salah satu anggota DPRD itu.
Lewat Oji, kata anggota dewan itu, Mercy malah sempat mengirim draft nama-nama anggota Demokrat ke koalisi Banteng. Nama kader Demokrat yang bakal mengisi AKD itu diserahkan ke Ketua Fraksi PDIP, Nur Tri Kadarini, beberapa jam menjelang paripurna penetapan.
“Eh, besok pagi berubah,”ujarnya bernada kecewa.
Di sini, siasat Mercy betul-betul tak terbaca. Paket koalisi Banteng ambyar di penghujung waktu. Mereka kalah telak. Berbeloknya Demokrat dan PAN membuat suara koalisi Gerindra Cs membesar. Dan sebaliknya, koalisi Banteng-Beringin terhempas. Mereka dipaksa gigit jari. Tak satupun alat kelengkapan dewan direbut partai pemenang pemilu itu.
Seorang kepala daerah sempat turun tangan membantu. Tapi, nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Koalisi Banteng baru tersadar ketika Demokrat-PAN sudah berbalik arah. Disokong PAN-Demokrat, koalisi partai komando itu sukses membalik keadaan. Koalisi ini cemerlang menyapu bersih pos pimpinan AKD.
Mercy, lewat siasatnya yang matang berhasil mengirim Oji sebagai Ketua Komisi III. Lalu PAN, juga sukses mengutus dua kader terbaiknya, Agus Rama sebagai Ketua Bapemperda dan Anwar Sadat sebagai Ketua BK.
Sedangkan Gerindra mengutus Khairil sebagai Ketua Komisi IV. Lalu Hapis Hasbiallah dari Fraksi PKS menempati pos Ketua Komisi I. Terakhir Hanura mengutus Izhar Majid di pos Ketua Komisi II.
Yang tak kalah menarik, komposisi Ketua Komisi–Oji, Khairil, Hapis Hasbiallah dan Izhar Majid–, merupakan legislator dari Dapil yang sama, Merangin-Sarolangun.
II
Muhammad Juber, Ketua Fraksi Partai Golkar enggan berkomentar. Kepada Jambi Link, Juber menyarankan mengonfirmasi masalah ini ke partai lain. “Silahkan komunikasi dengan kawan-kawan Fraksi PDIP atau PKB,”katanya.
Ketua Fraksi PPP, Evi Suherman menjawab diplomatis ihwal kesepakatan bermaterai itu. “hahahaha…biasalah dalam politik,”ujarnya di konfirmasi lewat pesan Whatsapp.
Apakah PPP kecewa?
“Pasti ada kecewa jika kesepakatan tidak diindahkan,”ujarnya.
Ketua DPRD Edi Purwanto tak merespon konfirmasi Jambi Link. Begitupula Fauzi Ansori dan Cik Bur.
Sementara, Sofyan Ali Ketua DPW PKB Provinsi Jambi mengaku belum menerima laporan dari Fraksi PKB. “Saya belum dapat laporan secara detail dari ketua Fraksi,”tutur anggota DPR RI itu.
Sedangkan H Bakri, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi ketika diwawancara menyatakan manuver dalam politik itu biasa saja. Ia lantas mengibaratkan percodohan yang tak ada kecocokan.
“ Wajar saja bermanuver. Karena ada sesuatu yang tidak sepaham. Ada sesuatu yang tidak sejalan dengan fraksi kami,”ujarnya.
Ihwal kesepakatan bermaterai, Bakri menyebut tak sampai sejauh itu. Ia mengatakan kalaupun ada kesepakatan itu, tentu bukan atas nama Fraksi atau partai.
“Itu perorangan,”katanya.
Menurut anggota DPR RI tiga periode ini, keputusan komisi adalah kolektif kolegial. Ketika PAN memimpin BK, Bakri mencontohkan, bukan berarti itu kehendak PAN. “Keputusan BK tetap diambil secara kolektif kolegial,”ujarnya.
Begitu pula ketika Hanura memimpin Komisi II, keputusan yang diambil tentulah berdasarkan kolektif kolegial. “Keputusannya tetap sama-sama. Semua anggota Fraksi ada disitu. Jadi, tidak perlu jadi satu permasalahan,”katanya.
Bakri bahkan menyinggung soal PAN yang legowo tak memperoleh kursi Pimpinan DPRD. Padahal, jumlah kursi PAN sama dengan partai lainnya, semisal Demokrat dan Golkar.
“Kita sama-sama tujuh kursi. Mestinya PAN dapat wakil. Tapi, kita tidak kecewa,”tuturnya.
Bakri mengajak semua legislator bahu-membahu membangun Jambi. Enyahkan segala perbedaan. “Kita yang penting ke depan Jambi terbaik,”harapnya.
Sesuai tata tertib dewan, masa jabatan alat kelengkapan dewan ini akan berlangsung selama 2 tahun 6 bulan.(*)
Berikut pimpinan dan anggota komisi di DPRD Provinsi Jambi.
Komisi I (Bidang Pemerintahan)
1. Hapis Hasbiallah : Ketua Komisi
2. Hasim Ayub : Wakil Ketua
3. Budiyako : Sekretaris
4. Zubir Dahlan : Anggota
5. M Juber : Anggota
6. Yuli Yuliarti : Anggota
7. Ezzaty : Anggota
8. Anwar Sadat : Anggota
9. Kemas Alfarabi : Anggota
10. Ibnu Sina : Anggota
11. Akmaluddin : Anggota
12. Kamal, HG : Anggota
Komisi II (Bidang Ekonomi dan Keuangan)
1. Izhar Majid : Ketua Komisi
2. Rusli Kamal Siregar : Wakil Ketua
3. Hasani Hamid : Sekretaris
4. Zainul Arfan : Anggota
5. Mesran : Anggota
6. Abun Yani : Anggota
7. Apif Firmansyah : Anggota
8. Musharudin : Anggota
9. Juwanda : Anggota
10. Abdul Hamid : Anggota
11. Raden Fauzi : Anggota
12. Moh Rendra Ramadhan : Anggota
13. Evi Suherman : Anggota
Komisi III (Bidang Pembangunan)
1. Ahmad Fauzi : Ketua Komisi
2. Bustami Yahya : Wakil Ketua
3. Fadli Sudria : Sekretaris
4. Wartono Triyan Kusumo : Anggota
5. Luhut Silaban : Anggota
6. Faizal Riza : Anggota
7. Ivan Wirata : Anggota
8. Muhammad Amin : Anggota
9. Harmain : Anggota
10. Eka Marlina : Anggota
11. Rudi Wijaya : Anggota
12. Rusdi : Anggota
13. Sapuan Ansori : Anggota
Komisi IV (Bidang Kesejahteraan Masyarakat)
1. Khairil : Ketua Komisi
2. Nurhayati : Wakil Ketua
3. Ririn Novianty : Sekretaris
4. Nur Tri Kadarini : Anggota
5. Abdul Khafid : Anggota
6. Hakiman : Anggota
7. Maimaznah : Anggota
8. Apriodito U : Anggota
9. Agus Rama : Anggota
10. Elpisina : Anggota
11. Supriyanto : Anggota
12. Rahima : Anggota
13. Kamaludin Havis : Anggota
[AWIN]