HBA Caleg Terpopuler
Gerindra Melesat, PKS, PPP, Perindo Berebut 1 Kursi
Jambi – Lembaga Survei Idea Institute Indonesia merilis hasil survei tentang popularitas dan Eletabilitas, parpol dan Caleg DPR RI di Provinsi Jambi. Objek survei Idea Institute ada di tiga daerah saja yaitu Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Bagaimana hasilnya?
Mantan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) merupakan caleg terpopuler di tiga daerah yang di survei tersebut. Di Kota Jambi misalnya, publik menyatakan kenal dengan HBA dengan tingkat popularitas mencapai 93,8 Persen. Dibawah HBA, ada nama lain seperti Sutan Adil Hendra yang tingkat popularitasnya hanya 26,1 persen.
Kemudian disusul HM Bakrie dengan popularitas 25,9 Persen, Zulfikar Ahmad 22 Persen, Ihsan Yunus 15,2 Persen, Ami Taher 12 Persen, Elviana 9,6 Persen, Saniatul Lativa 8,8 Persen, Handayani 8,4 Persen, dan Muradi 5,8 Persen.
Kemudian peta untuk elektabilitas caleg DPR RI di Kota Jambi, nama HBA masih tetap berada di posisi teratas dengan tingkat eletabilitas atau keterpilihan warga mencapai 58,5 Persen. Sedangkan nama-nama lainnya yang muncul seperti caleg petahana, hanya berada diangka tidak lebih dari 10 persen.
Elektabilitas Zulfikar Ahmad dan HM Bakrie misalnya, untuk di Kota Jambi hanya berada diangka yang sama yakni 5,4 persen, kemudian disusul Sutan Adil Hendra yang eletabilitasnya hanya 4,4 Persen. Kemudian Ami Taher 2,6 Persen, Ihsan Yunus 1,4 Persen, Muradi 1,4 Persen, Handayani 1 Persen, Elviana 0,6 Persen, Saniatul Lativa 0,4 Persen, dan tidak menajwab diangka 18,8 Persen.
Sementara, Ide Institute Indonesia juga mengecek peta parpol di Kota Jambi. Hasilnya, Partai Golkar menempati posisi teratas sebagai parpol yang paling populer dimata masyarakat Kota Jambi, sebanyak 54 persen kenal Golkar. Menyusul partai Gerindra 52 persen dan diurutan ketiga PDIP 51 persen. Kemudian, PAN 48 persen, Demokrat 47 persen, Perindo 42,5 persen, Nasdem 39 Persen, PKS 38 persen, PPP 38 persen, PKB dan Hanura 37 Persen, PBB 34 persen dan PKPI 25 persen.
Sedangkan parpol baru yang paling populer di Kota Jambi adalah Perindo dengan tingkat keterkenalan masyarakat mencapai 42,5 persen, jauh mengungguli partai lama seperti Nasdem, PKS, PKB, maupun PPP. Sementara PSI dan Berkarya memperoleh angka 6 persen tingkat keterkenalan masyarakat. Yang menarik, partai Idaman meskipun tidak lolos sebagai peserta pemilu mendapat posisi keterkenalan mencapai 7 persen.
Idea Institute kemudian juga mengecek tingkat keterpilihan (eletabilitas ) parpol masyarakat di Kota Jambi. Hasilnya, PDIP menempati posisi teratas sebagai partai yang dipilih masyarakat Kota Jambi dengan tingkat keterpilihan mencapai 20,8 persen. Kemudian di urutan kedua ada partai Golkar dengan tingkat keterpilihan 17,5 persen dan partai Gerindra diurutan ketiga dengan tingkat keterpilihan mencapai 17,3 persen.
Menyusul diurutan keempat adalah PAN dengan tingkat keterpilihan mencapai 13 persen, urutan kelima Demokrat 8,5 persen, urutan keenam PKS dan Perindo dengan keterpilihan mencapai 7,5 persen. Lalu Nasdem 3 Persen, PPP 2,5 persen dan PKB 1,8 persen.
Direktur Eksekutife Idea Institute Indonesia, Jafar Ahmad mengatakan Margin Of Error dalam survei ini kurang lebih 4,38 persen. Artinya, hasil survei tersebut bisa bertambah atau berkurang 4,38 persen. Survei tersebut dilaksanakan pada 14-20 Januari 2018. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Total responden sebanyak 500 orang yang berasal dari Kecamatan di Kota Jambi dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara itu sumber pendanaan survei berasal dari internal Idea Institute Indonesia.
Untuk Kabupaten Kerinci, partai yang mendapat posisi keterpilihan teratas di masyarakat adalah Gerindra dengan tingkat keterpilihan mencapai 22,0 Persen. Kemudian disusul Golkar 11,5 Persen, Demokrat 9,3 Persen, PDIP 8,0 Persen, PAN 5,5 Persen, Perindo dan PPP 4,9 Persen, PKS 3,1 Persen, Nasdem 2,9 Persen, PKB 2,4 Persen, Hanura 1,8 Persen, PBB 1,6 Persen, Berkarya 0,4 Persen, PSI 0,2 Persen.
Sementara, Popularitas Caleg DPR RI, HBA tetap berada di posisi teratas paling populer dengan angka 72 persen. Kemudian Muradi 51 Persen, Dipo Ilham Djalil 29 Persen, Sutan Adil Hendra 17 Persen, Zulfikar Ahmad dan Elviana 16 Persen, Handayani 7 Persen, Bakrie dan Saniatul Lativa 6 Persen, dan Ihsan Yunus 5 Persen.
Untuk tingkat eletabilitas atau keterpilihan, HBA masih teratas dengan posisi 30 Persen. Lalu disusul Muradi Darmansyah 12 Persen, Dipo Ilham Djalil 6 Persen, Sutan Adil Hendra dan Elviana 5 Persen, Saniatul Lativa dan Zulfikar Ahmad 2 Persen. Sementara tiga nama lainnya yakni Bakrie, Handayani, Ihsan Yunus angkanya dibawah 2 Persen.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 4,6 persen. Artinya, hasil survei tersebut bisa bertambah atau berkurang 4,6 persen. Survei tersebut dilaksanakan pada 23-29 Maret 2018. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Total responden sebanyak 450 orang yang berasal dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Kerinci dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara itu sumber pendanaan survei berasal dari internal Idea Institute Indonesia.
Idea Institute Indonesia juga melakukan survei di Kota Sungai Penuh. Untuk keterkenalan partai (popularitas) dari 14 partai peserta pemilu, hasilnya Partai Golkar dan Gerindra berada di posisi teratas dengan tingkat keterkenalan mencapai 84 Persen. Kemudian disusul Demokrat 81 Persen, PAN 80 Persen, PDIP 78 Persen, Hanura 73 Persen, PKB 72 Persen, PKS dan Perindo 71 Persen, PPP 70 Persen, Nasdem 68 Persen, PBB 62 Persen, PSI 22 Persen, Garuda 15 Persen, Berkarya 13 Persen, .
Sementara untuk peta keterpilihan partai, masyarakat Kota Sungai Penuh lebih banyak menjatuhkan pilihan kepada Partai Gerindra dengan keterpilihan 22,8 Persen. Kemudian lima besar lainnya berturut-turut Demokrat 17,7 Persen, Golkar 9,8 Persen, PAN 7,8 Persen, Perindo 6,5 Persen. Lalu disusul partai lainnya yaitu PDIP 5,4 Persen, PKS 5,2 Persen, Hanura 3,3 Persen, PPP 2,2 Persen, PKB 2,0 Persen, Nasdem 1,8 Persen, PBB 1,4 Persen, PSI 0,5 Persen, Berkarya 0,4 Persen dan responden dengan tidak memilih 13,3 Persen.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,8 persen. Artinya, hasil survei tersebut bisa bertambah atau berkurang 2,8 persen. Survei tersebut dilaksanakan pada 19-25 Maret 2018. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Total responden sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Kecamatan di Kota Sungai Penuh dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara itu sumber pendanaan survei berasal dari internal Idea Institute Indonesia.
Direktur Idea Institute Indonesia, Jafar Ahmad menjelaskan, survei di tiga daerah ini tidak bisa kemudian disimpulkan secara menyeluruh sebagai hasil se Provinsi Jambi. Apalagi menyangkut peta elektabilitas atau popularitas caleg DPR Ri yang maju.
“Tidak bisa jika dikatakan mirip dengan daerah lain. Ini hasilnya hanya gambaran dari tiga daerah saja, yaitu Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Untuk caleg misalnya, masing-masing wilayah punya tokoh,”ujarnya.
“Di Kerinci, ketika survei awal kita masukkan Muradi, suara HBA tidak menonjol,”imbuhnya.
Namun, hasil riset ini setidaknya bisa menjadi kajian dan gambaran tentang peta politik di tiga wilayah tersebut. (akn)