Dr Asad Isma, Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifudin Jambi memastikan seleksi penerimaan pegawai maupun dosen di lingkup UIN Jambi tak dipungut biaya. Bila ada oknum tertentu yang mengatasnamakan UIN dan memungut biaya, Dr Asad Isma meminta masyarakat melaporkan ke pihak rektorat.
Itu ditegaskan Dr Asad Isma kepada wartawan, Jumat 12 Februari 2021, pagi ini.
“Seleksi berjalan murni. Yang lolos adalah mereka yang nilainya terbaik. Tidak ada pungutan biaya sepeserpun,”tegas Dr Asad Isma.
Sejak rektorat dipimpin Prof Suadi, kata Asad, semua seleksi penerimaan pegawai dilakukan secara terbuka dan transparan. Tidak ada praktik pungutan apalagi semacam mahar untuk bisa lolos.
“Saya pastikan bahwa praktik itu tidak ada sejak kepemimpinan Prof Suadi. Kalau yang dulu-dulu saya tidak tahu,”ujarnya.
Asad juga memastikan panitia penerimaan sudah meneken fakta integritas. Agar tidak memanfaatkan jabatan dan peluang untuk bermain.
Bila ada yang coba-coba bermain, Dr Asad membuka ruang bagi masyarakat untuk melaporkannya ke pihak rektorat.
“Kami buka layanan pengaduan. Laporkan langsung ke Wakil Rektor II. Pasti akan kami tindak,”kata Asad.
UIN STS Jambi berkembang pesat di era Prof Suadi. Selain gencar membangun fisik, UIN juga memperkuat SDM kampus dengan merekrut banyak pegawai potensial. Saat ini, UIN tengah menyeleksi dosen honorer untuk memperkuat pengajar di kampus islam negeri itu.
Asad tak ingin niat baik itu, justru tercoreng oleh praktik gelap, yang memanfaatkan situasi untuk memeroleh keuntungan.
“Sekali lagi, saya pastikan seleksi masuk UIN murni. Yang lolos adalah mereka yang benar-benar layak dan terbaik,”katanya.
Asad mengimbuhkan, seleksi ini diawasi oleh Direktorat Pendis, Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Agama RI, yang akan datang Selasa mendatang. Para juru warta juga dibolehkan ikut meliput dan mengawasi proses seleksi yang dilakukan secara terbuka dan amat transparan itu.(*)