JAMBI-Lembaga Survei Idea Institute Indonesia merilis hasil survei tentang popularitas dan Eletabilitas Caleg DPR RI di Provinsi Jambi. Objek survei Idea Institute yaitu hanya di Kota Jambi, Kerinci dan Kota Sungai Penuh. HBA populer di tiga daerah survei tersebut.
Menanggapi survei tersebut, anggota DPR RI dari PPP Elviana mengatakan perebutan caleg DPR RI dapil Jambi akan sangat ketat dan berat. Karena, kata dia, ada banyak tokoh berpengaruh yang maju. Elviana menanggapi posisi HBA yang sangat populer. Justru, kata Elviana, HBA kalau tidak hati-hati akan dikalahkan oleh Saniatul Lativa. Elviana menilai kecil kemungkinan golkar akan mendapat dua kursi DPR RI, sekalipun HBA maju caleg.
“Untuk bisa 2 kursi Golkar harus menambah suara 80 ribu dari tahun lalu. Dan prediksi sayo itu berat. Kalau jadi Rahmat Derita dan Dodi Sularso serta Bambang maju dari PPP, saya yakin PPP masih bisa dapat 1 kursi di senayan,”ujarnya.

Makanya, Elviana berpendapat HBA meskipun mantan Gubernur Jambi, tetap harus waspada. Karena Golkar dalam kacamata Elviana sulit mendapat dua kursi. Sementara lawan yang dihadapi Hba DI Golkar juga sangat kuat, yaitu Saniatul Lativa.
“Pilgub jauh beda dengan pileg. Karena pileg pesertanya rame, konsentrasi masyarakat pecah. Tidak akan ada caleg yang populer. Antara HBA dan Saniatul di Golkar, bisa-bisa HBA kalah. Saniatul bisa dapat full di Tebo karena sayo tidak maju di DPR RI,”ujarnya.
Elviana mengingatkan HBA untuk hati-hati, tidak demostratif dan berleha-leha.
“Saniatul pasti akan bangkit. Apalagi dia sedang menjabat, sedang jadi anggota DPR RI komisi V yang program kerakyatannya bejibun. Saniatul pasti sudah menyiapkan strategi secara total menggarap basisnya, keliling Jambi. Sementara HBA apa senjata yang mau beliau bawa keliling Jambi saat ini. Kampanye kan belum boleh. Lawan HBA itu Saniatul, bukan caleg dari partai lain,”ujar politisi perempuan yang sudah 3 periode di senayan ini.
Direktur Eksekutife Idea Institute Indonesia Jafar Ahmad menilai, publik masih mengingat HBA sebagai Gubernur yang dianggap berhasil. Dimata publik, HBA juga dikenal sebagai tokoh yang punya rekam jejak sebagai birokrat yang pintar.
“Jadi pasti populer. Hanya saja HBA jangan berpuas diri dengan popularitas yang tinggi,”ujarnya.
Karena, kata Jafar, lawan yang akan di hadapi HBA menuju senayan nanti adalah orang-orang yang lebih berpengalaman mendapatkan suara.
“Boleh jadi cara-cara curang bisa mengatasi kekuatan HBA. Makanya HBA harus hati-hati,”tegasnya.
Sementara, kandidat doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini menanggapi hasil survei parpol yang mana PDIP keok untuk di Kota Sungai Penuh dan Kerinci. Menurutnya, dari dulu PDIP tidak mampu menakhklukkan Kerinci dan Sungai Penuh. Basisnya kurang kuat.
“PDIP harus membuktikan sebagai partai yang agak religius. Masyarakat Kerinci masih peduli dengan itu. Atau PDIP bisa menggaet tokoh kuat lokal yang populer dan kaya,”ujarnya.
Jafar juga melihat Perindo sebagai partai baru namun menempati posisi di papan tengah parpol. Bahkan, Perindo bersaing ketat dengan partai lama seperti PKS, PPP dan PKB.
“Perindo diseluruh Indonesia begitu. Massif iklannya di TV. Familiar di benak masyarakat. Kalau untuk gerindra, faktor kemenangannya di Jambi karena faktor Prabowo,”jelasnya.(akn)