Bergerilya ke kampung halaman, Syafril Nursal bersambang ke rumah-rumah warga. Ajak tim berpolitik santun.
***
Syafril Nursal tak henti-hentinya melempar senyum. Ia bahagia, warga Kerinci menyambutnya gegap gempita. Berikhtiar menuju laga Pilgub, mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu disokong penuh warga etnis Kerinci.
Tak sekedar mendukung, mereka berbondong-bondong mewakafkan diri menjadi bagian tim pemenangan. Seperti Arkadius, warga Siulak, yang pernah terlibat aktif mengantar Adi Rozal menuju kursi Bupati, selama dua periode itu.
Arkadius bahkan sampai meminjamkan rumahnya, yang berlokasi tak jauh dari komplek perkantoran Bupati Kerinci, persisnya di sebelah jembatan warna-warni arah Bukit Tengah, untuk posko pemenangan Jambi Berkah–jargon duet Fachrori-Syafril Nursal–.
“Sudah menjadi kewajiban bagi saya, bagi kami warga Kerinci, untuk memenangkan anak jantan kami,” kata Arkadius, lugas, padat.
Sabtu 19 September 2020, pukul setengah sebelas pagi. Langit berselimut awan. Angin gunung berhembus sejuk, menusuk-nusuk kulit. Syafril Nursal bersambang ke sana. Ia datang mengenakan atasan batik bercorak terang dengan bawahan gelap.
Tokoh yang mulai identik dengan inisial SN itu, tak datang sendiri. Ia diiringi orang dekatnya. Ada Alven Stony, orang dekat mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin.
Arkadius menyambutnya di ambang pintu. Sang jenderal bergegas melempar salam dan senyum. Ahlul bait langsung memboyongnya masuk.
Sebuah karpet berkelir merah menghampar di ruangan berukuran 4×6 meter itu. Tak ada kursi atau meja di sana. Usai melepas sepatu, SN langsung masuk dan duduk di lantai. Ia lesehan bersama rombongan dan sahibul bait. Tanpa jarak.
Mereka berbincang panjang lebar, utamanya tentang geopolitik terkini menjelang Pilgub Jambi.
“Saya sangat berterimakasih, karena tuan rumah telah menyiapkan tempat untuk Posko Kemenangan BERKAH. Kita berharap Posko Pemenangan ini ikut menggores sejarah dalam mengantar pasangan Fachrori – Syafril menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur,”ujar Syafril.
Polisi dengan spesialis anti teror itu lantas menyampaikan sejumlah strategi marketing politik dan cara-cara menggaet massa. Syafril maklum, ia muncul sudah di ujung. Tapi, kata Syafril, kemenangan bukan ditentukan oleh siapa yang duluan start.
Tengok saja dalam perlombaan lari, entah itu maraton atau sprint. Sang pemenang bukan ditentukan siapa yang start duluan. Melainkan siapa yang mampu menjaga ritme, energi hingga akhir.
Nah,
Begitupula dalam politik. Menurut Syafril, kemenangan itu ditentukan oleh kepiawaian tim untuk membolisisasi massa menuju TPS.
“Dengan start duluan bukan otomatis lebih unggul. Patokannya adalah kemampuan merangkul massa. Masih ada waktu bagi kita untuk bergerak. Ayo rangkul warga dengan santun dan ramah. Tanpa menjelekkan kandidat lain. Insyallah..saya optimis bisa meraih kemenangan di Siulak, termasuk di Kerinci,”ujar Syafril.
Sebagai anak jantan Kerinci, Syafril berjanji akan mengangkat harkat dan martabat warga Kerinci di provinsi berpenduduk 3 juta jiwa itu.
“Semoga semua mendah kincai all out memenangkan kami,”katanya.
Sebelum beringsut, Syafril dan barisan tim terlihat berswafoto. Tentu saja sambil mengangkat jari yang membentuk huruf L–simbol FU-SN–. Mereka akrab dan sesekali tergelak tawa.
“Jangankan kalah, remis pun tak boleh…,” jenderal Syafril berseloroh sembari membakar semangat timnya. Ia dan rombongan beranjak dari sana setelah melempar tabik!(*)
Penulis : Rahmansyah
Lihatlah foto-fotonya :