Jambi – Kalau Anda berada di kota Jambi, hampir mustahil melewatkan sosok satu ini.
Wajahnya yang teduh, dengan kopiah putih di kepala, banyak menghiasi billboard raksasa di berbagai titik kota.
Senyumnya menenangkan. Tatapan matanya…amboy… menarik perhatian.

Dialah Dr. Muhammad Umar Syadat. Calon legislatif DPR RI dari dapil Jambi. Berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia tercatat di nomor urut 1.
Munculnya billboard raksasa ini, jelas menunjukkan Umar Syadat telah melakukan eksposur secara masif. Dia adalah rising star PKB Jambi.
“Nomor urut satu bukan hanya sebuah angka, tetapi juga sebuah komitmen. Saya ingin menjadi yang pertama dalam melayani masyarakat, dalam menciptakan perubahan,” kata Umar Syadat, serius namun tetap santai.
Nomor urut ini bukanlah sembarang angka. Ini adalah bukti nyata dari kekuatan pengaruhnya di internal PKB.
Di balik layar politik, nomor urut 1 ini bukanlah sekadar simbol keberuntungan. Tapi juga sebuah pernyataan dari PKB, tentang sejauh mana kepercayaan dan harapan mereka terhadap Umar Syadat.
Ia adalah tokoh yang tak hanya dikenal sebagai sosok karismatik. Dia adalah pilar di internal partai.
Kekuatan politiknya, ehmmmm…jangan dianggap remeh.
Menempati posisi nomor urut satu, Umar Syadat telah menunjukkan bahwa ia bukanlah sosok sembarangan di mata partainya.
Ia adalah representasi dari apa yang PKB ingin capai, dari visi yang mereka lihat untuk Jambi. Dan tentu saja untuk Indonesia.
Bukan hanya gambar dan nama yang besar, Umar Syadat menjanjikan sesuatu yang lebih dari itu.
“Banyak calon yang cuma tampil di billboard, tapi saya ingin hadir di hati rakyat,” tambahnya, sambil merinci berbagai program dan inisiatif yang akan dia bawa ke arena politik.
Sebagai caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa, Umar Syadat ingin menghidupkan semangat kebangkitan dalam tiap jiwa masyarakat Jambi.
“Kita semua harus bangkit, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun perekonomian. Itu yang ingin saya bawa ke DPR RI,” tuturnya.
Maka, bagi Anda yang penasaran dengan sosok di balik billboard raksasa itu, siapkan diri anda untuk terpikat oleh visi besar yang diusung oleh Dr. Muhammad Umar Syadat.
Seperti yang dia katakan.
“Saya lebih dari sekadar wajah di billboard. Saya adalah pelayan masyarakat, dan itu adalah panggilan hati saya,”tegasnya.
Seperti kata pepatah, di balik kesuksesan besar, ada kisah yang lebih besar lagi untuk diceritakan.
Jadi, masihkah Anda penasaran?
Untuk mengenal sosok menarik ini, jangan lewatkan wawancara khusus dengan tim Jambi Link.(*)
Analisis :
Dari perspektif ilmu politik, posisi Dr. Muhammad Umar Syadat di nomor urut 1 pada DCS dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk caleg DPR RI Dapil Jambi menunjukkan beberapa dinamika politik yang cukup signifikan.
Pertama, nomor urut 1 biasanya diberikan kepada individu yang dianggap paling mumpuni atau memiliki pengaruh besar di dalam partai. Ini menunjukkan bahwa Dr. Umar Syadat kemungkinan besar memiliki basis kekuatan dan pengaruh yang signifikan di internal PKB, partai yang dikenal kuat berbasis pada Nahdlatul Ulama (NU).
Kedua, sebagai partai yang berbasis NU, PKB biasanya akan memprioritaskan calon yang memiliki kedekatan ideologis atau sosial dengan NU. Jika Dr. Umar Syadat mendapat nomor urut 1, bisa jadi ini menunjukkan bahwa ia memenuhi kriteria-kriteria ini, baik dari sisi ideologi, reputasi, maupun relasi sosialnya di NU.
Ketiga, pemasangan billboard di titik-titik strategis di Jambi adalah sebuah strategi kampanye yang cenderung mahal dan membutuhkan organisasi yang baik. Ini juga menunjukkan sejauh mana partai berinvestasi dalam mempromosikannya, yang bisa dilihat sebagai indikator lain dari tingkat kepercayaan dan harapan yang diletakkan pada Dr. Umar Syadat.
Keberadaan Dr. Muhammad Umar Syadat di posisi ini menunjukkan bahwa ia adalah tokoh yang diharapkan bisa membawa perubahan atau setidaknya mempertahankan momentum partai di Dapil Jambi.
Ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk diikuti, terutama melihat bagaimana strategi dan dinamika politik ini akan berpengaruh terhadap hasil pemilihan nanti.(Tim Litbang Jambi Link)
Editor : Awin Sutan Mudo