KERINCI – Ketika keharmonisan alam Kabupaten Kerinci berpadu dengan dinamika pemerintahan, harapan baru pun terpatri di dada warganya. Kisah kepemimpinan akan segera bertaut pada sosok penjabat (Pj.) Bupati Kerinci yang baru, yang dipercaya untuk mengemban amanah memajukan daerah yang dikenal dengan keindahan dan potensi alamnya tersebut.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda setempat telah lantang menyuarakan aspirasi mereka. Mereka bersama-sama menaruh harapan agar Pj. Bupati yang baru dapat menggandeng semua elemen masyarakat dalam membangun sinergi, demi menatap masa depan Kerinci yang lebih cemerlang. Pemimpin yang profesional, itulah yang mereka nantikan.
Dengan pelantikan yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4 November 2023, mata semua pihak tertuju pada tiga nama yang kini berada di tangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), nama-nama yang telah disaring oleh pemerintah Provinsi Jambi. Meski belum terungkap ke publik, spekulasi dan harapan sudah mengudara.
Dr. Fadli Sudria S.E., M.Hum., menanggapi suasana penuh antisipasi ini dengan nada tenang namun berwibawa. Beliau, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, menghormati proses yang sedang berlangsung, “Nama-nama pj. Bupati Kerinci diusulkan kepada Mendagri. Siapapun yang dipilih nanti kita tetap legowo dan menerima keputusan itu,” tuturnya pada hari Kamis (2/11).
Fadli juga menambahkan pentingnya sikap netral yang harus dipegang teguh oleh Pj. Bupati Kerinci dalam menghadapi tahun-tahun politik 2024 yang akan datang. Seorang pemimpin harus berdiri tegak di atas semua golongan tanpa bias politis, menjadi penengah yang adil bagi seluruh rakyatnya.
Di tengah arus informasi dan spekulasi yang berkembang di lapangan, nama Asraf mencuat sebagai kandidat dengan potensi yang tidak bisa dianggap enteng. Dengan segala pengalaman di birokrasi dan perjalanan karir yang telah dilalui, Asraf dinilai sebagai salah satu tokoh publik yang memiliki segudang pengalaman yang diharapkan mampu mengantarkan Kerinci ke puncak kemajuan.
Kabupaten Kerinci, yang terkenal dengan Danau Kerinci dan keragaman hayati yang luar biasa, memang layak mendapat seorang pemimpin yang mampu memahami nilai-nilai kearifan lokal sambil membawa angin perubahan yang konstruktif. Harapan itu sekarang bergantung pada keputusan yang akan diambil oleh Mendagri, sebuah keputusan yang tidak hanya akan menentukan nasib Kerinci untuk beberapa tahun ke depan tapi juga mengukir sejarah dalam tinta emas perjalanan daerah ini.(*)
Dewi Wilonna