BAIKLAH mungkin ini adalah artikel pertama yang saya buat sedikit berantakan tapi setidaknya tulisan ini bisa mewakili perasaan orang tua zaman sekarang yang khawatir akan psikologis dan mental anak zaman sekarang yang banyak “Dikotori oleh teknologi”.
Masih terbayang memory di otak saya bahwa pada era 2000an saat itu saya berumur sekitar 8 tahunan saya masih anak-anak yang suka bermain. Disaat orang tua bekerja anak anak dikampung bermain dengan teman sebayanya. Banyak sekali macam permainan kala itu.
Anak perempuan main dakocan, main yeye(karet gelang yg di sampung jadi panjang dan loncat2), main cek ingkling, main boneka2an, congklak, main tungkupan(sembunyi). sedangkan anak lelakinya main pistol-pistolan, gambaran, main kelereng, gobak sodor, main ke egran, pantak lele, sembunyian, main kejar-kejaran, main bulu tangkis, tenis. dan masih banyak permainan lagi sehingga saya lupa menyebutnya satu persatu.

Saya juga masih ingat saat itu saya seorang anak belajar olahraga ketangkasan, seperti pencak silat, karate, taekwondo, senam lantai, lompat jauh, salto, berenang di kolam ikan, dan masih banyak lagi kegiatan. sampai-sampai sering pulang kerumah kesorean dan kena marah orang tua, sering kena jewer dan diomeli, Tapi itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Anak-anak perempuan main masak-masakan yang secara psikologis mereka belajar cara memasak yang baik. karena secara naluriah cepat atau lambat mereka akan berhubungan langsung dengan dapur.
Tidak lupa saya bermain ke semak semak mencari buah kalimunting yang bisa dimakan kadangkala dapat buah seri yang manis untuk dimakan, beberapa kali mancing di sungai-sungai kecil, buat perangkap(jirat) Burung perkutut. itu semua dilakukan dengan perasaan gembira.
Pada sore hari bercengkrama dengan orang tua, berkumpul bersama saudara menikmati hidangan bersama, pada malam hari belajar mengaji di Musholla, mendapatkan pendidikan tentang agama dan ahlakul karimah belajar sopan santun kepada orang yang lebih tua.
Tapi di era “2010” anak anak dijejali dengan permainan teknologi, gadget dari android permainan game online dan game offline yang sangat memukau sehingga lupa waktu, mereka menghabiskan waktu bermain game online di warnet, mereka juga menghabiskan waktu bermain PS dan lebih parah lagi mereka minta dibelikan gadget yang harganya mahal dan lupa bahwa mereka masih anak-anak yang perlu belajar, mengasah otak, melatih mental dan spiritual.
Di era modern ini saya sangat respect dengan adanya teknologi membuat kita lebih maju, akan tetapi akankah anak anak dengan gadget, permainan mereka sekarang, dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap anak tersebut, tidak ada lagi keluar keringat, tidak ada lagi asah otak, tidak ada lagi permainan strategi yang menggunakan fisik, tidak ada lagi kegembiraan bersama teman teman sekampung. sangat disayangkan bila masa kecil mereka yang penuh kegembiraan terlewati.
Saya tidak anti teknologi bahkan saya sangat konsern terhadap teknologi akan tetapi untuk anak anak ada baiknyanya dibatasi ruang dan waktu untuk bermain bersama gadget. Ayo para orang tua buka peluang anak anak untuk bermain bersama teman sebaya mereka, ajari mereka permainan tradisional karena saya tau mereka sudah “tidak kenal” lagi permainan dimasa kecil orang tua mereka. karena dengan permainan tradisional dapat memberikan dampak psikologis dan mental yang baik, membentuk akhlak yang baik. dan kebugaran fisik yang luar biasa.
Saya membuat tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan hal suatu apapun juga, mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan. semua ini saya curahkan agar anak anak kita dapat tumbuh menjadi lebih baik. (***)
Penulis adalah mahasiswa Universitas Jambi (Unja)