(Catatan Kecil Kegiatan Padat Karya Tunai)
Oleh : Ibnu Ziady MZ*
Sejak diluncurkan Bupati Sarolangun H Cek Endra, pada 5 Mei 2020 di Kecamatan Mandiangin, kini Program Padat Karya Tunai itu sudah terhitung berjalan sepuluh hari. Di sini, 60 warga terlibat sebagai tenaga kerja. Mereka berasal dari tiga desa, antaralain desa Taman Dewa, Talang Serdang dan Guruh Baru. Alasannya, ketiga desa ini terhubung langsung pada ruas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten, yang menjadi program tebas layang itu.
Pengakuan masyarakat setempat, sejak dibangun, jalan ini memang belum pernah dilakukan perawatan, sebagaimana kegiatan yang dilakukan dalam program padat karya itu, yang meliputi pekerjaan tebas bayang dan pembersihan drainase.
Pemeliharaan yang pernah dilakukan hanyalah sebatas penimbunan lobang, yang berada di beberapa titik ruas jalan. Akibatnya, belukar yang tumbuh subur di kiri-kanan jalan itu menyebabkan penyempitan badan jalan. Lebih parah lagi, Ilalang yang menjuntai lebat itu menyumbat drainase sehingga aliran air menggenang bahkan menggerus badan jalan.
Nah,
Kegiatan yang dirancang khusus untuk penguatan ekonomi masyarakat terdampak wabah Covid-19 ini, mulanya hendak difokuskan pada lokasi infrastruktur yang menjadi kewenangan kabupaten. Karena seperti yang kita ketahui bahwa sudah sekian tahun pemerintah khususnya kabupaten Sarolangun melaksanakan pembangunan berbagai macam infrastruktur baik berupa jalan, jembatan, irigasi, bangunan dan lain sebagainya dengan alokasi anggaran yang sangat besar.
Selama ini cenderung keberadaan infrastruktur tersebut kurang terawat/terpelihara dengan baik. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh keterbatasan sumber daya dan anggaran.
Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, apalagi antusias masyarakat yang begitu tinggi untuk ikut serta dalam pekerjaan padat karya tunai pemeliharaan infrastruktur ini, Bupati Sarolangun Bapak H Cek Endra akhirnya mengarahkan kegiatan ini agar menyentuh semua Desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sarolangun, yaitu 149 desa dan 9 kelurahan sehingga totalnya 158 lokasi. Dengan begitu, diharapkan setidaknya akan menyerap kurang lebih 5000 orang tenaga kerja.
Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kami di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, mengingat pada saat lounching yang lalu, kami masih berkutat pada format dan pola pelaksanaan yang debatable. Kami masih sibuk untuk mencari format pelaksanaan yang lebih efektif dan efesien. Belum lagi interpretasi yang beragam dari tim yang dilibatkan dalam pelaksanaannya, meskipun kami sudah mengacu pada beberapa referensi pola dan regulasi yang relevan dengan jenis kegiatan ini.
Tapi, hal ini tidaklah menyurutkan semangat kami, prinsip “terbang sambil menyiapkan sayap” kami terapkan. Karena kegiatan ini tidak mungkin lagi ditunda, mengingat waktu yang semakin singkat bagi masyarakat yang akan menghadapi lebaran, yang tentunya sangat membutuhkan penghasilan untuk menopang kebutuhan keluarganya. Disamping itu, tentunya kebutuhan masyarakat akan kelancaran akses transportasi dan kenyamanan lingkungan amat ditunggu-tunggu.
Dalam waktu yang bersamaan, Wakil Bupati H. Hilalatil Badri juga melakukan lounching padat karya tunai di Kecamatan Bathin VIII, meliputi lima desa sekaligus, dengan pusat kegiatan di desa Rantau Gedang. Dari sekitar delapan puluhan tenaga kerja, ada belasan tenaga kerja perempuan (emak-emak) yang juga tidak tinggal diam untuk ikut perperan.
Keikutsertaan mereka pada kegiatan ini menginspirasi hal serupa di beberapa desa lainnya. Peran Camat, Kepala desa dan Lurah yang juga diantaranya perempuan juga memberi warna tersendiri dalam kegiatan yang memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat luas.
Sebenarnya pemandangan adanya perempuan dalam kegiatan infrastruktur bukanlah sesuatu yang asing, dalam tataran formal pemerintahan misalnya kita ingat bahwa pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, beliau menugaskan Ibu Erna Witular sebagai Menteri Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), pada pemerintahan presiden Joko Widodo saat inipun posisi strategis Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Republik Indonesia di jabat oleh seorang perempuan, yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT. dan banyak lagi posisi strategis perempuan dalam bidang infrastruktur di berbagai tempat baik di instansi pemerintahan maupun swasta.
Pada tataran pelaksana dilapangan saya pernah dibuat kagum dan takjub ketika meninjau salahsatu kegiatan yang bersumber dari dana APBD, dimana kepala tukangnya dikendalikan oleh seorang perempuan, dia membawahi belasan anak buahnya, Beliau adalah ibu Puji, saya sempat mengamati dan mendokumentasikan secara langsung bagaimana peran dan kiprahnya
dilapangan, bagaimana dengan tegasnya ia mengarahkan anak buahnya agar bekerja dengan mengikuti spesifikasi yang benar dan lincahnya ia ikut bekerja dan mengoperasikan mesin molen beton. sungguh suatu peran yang luar biasa bagi seorang perempuan.
Kisah inipun sering saya sampaikan kepada para staf saya yang perempuan, bahwa perbedaan gender bukan lagi suatu alasan untuk berkiprah, bekerja dan berkarya di bidang infrastruktur. Alhamdulillah akhir-akhir ini semangat ibu-ibu di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun sudah mulai bangkit, terlihat dengan bersedianya mereka ditugaskan pada berbagai posisi, mulai koordinator lapangan, pengawas lapangan dan lainnya.
Dari berbagai kondisi keterlibatan perempuan yang saya sampaikan diatas, ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, mulai dari tuntutan tugas, aktualisasi diri hingga karena tuntutan ekonomi untuk menunjang kebutuhan keluarga. Tentu kesemuanya patut kita apresiasi, karena keikutsertaan dan kepedulian mereka dalam bidang infrastruktur menyadarkan kita bahwa kita semua mempunyai kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarya, meskipun dengan tingkat kemampuan dan kapasitas yang berbeda.
Akhirnya dengan bangga kami sampaikan rasa hormat dan kagum kami untuk para perempuan-perempuan hebat di seluruh pelosok negeri. kiprahmu menginspirasi kami, demi #Infrastruktur Terpelihara untuk Masyarakat yang Lebih Sejahtera.
*Penulis adalah ASN. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun