Jakarta – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan bahwa pelantikan Komisaris Jenderal M. Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat tidak ada korelasinya dengan suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin – Anton Charliyan (Hasanah).
Banyak elite politik berspekulasi bahwa penunjukan M. Iriawan membuat sebagian masyarakat berspekulasi soal netralitasnya dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2018. Terlebih, mantan Kepala Polda Jawa Barat Anton Charliyan berpasangan dengan TB Hasanuddin dan didukung partai berkuasa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebagai mantan Kapolda Polda Metro Jaya, Iriawan dipersepsikan memiliki kecenderungan mengamankan suara pasangan Hasanah. Namun, Qodari tak melihat hal itu sebagai sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

“Kalau melihat hasil survei, saya tidak melihat ada korelasi antara pelantikan Iwan Bule (sapaan akrab Iriawan) dengan suara pasangan Hasanah,” ujar Qodari di Hotel Harris Suites FX, Senayan, Rabu, 20 Juni 2018.
Berdasarkan survei teranyar yang dilakukan Indo Barometer pada 7-13 Juni 2018, pasangan Hasanah mendapatkan suara terendah dibandingkan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Pasangan Hasanah hanya mendapatkan suara sebesar 5 persen.
“Jadi saya kira, kalau isu yang dibentuk bahwa Iriawan akan mengamankan suara Hasanah, sangat tidak relevan. Pilkada tinggal seminggu lagi,” ujar Qodari.
Menurut Qodari pelantikan M. Iriawan hanya menimbulkan kontoversi di kalangan elite politik, tidak di akar rumput. “Kalau masyarakatnya saya kira tenang-tenang saja, di tataran elit politik ini yang ribut,” ujar Qodari.
Buntut dari pelantikan M. Iriawan sebagai penjabat gubernur Jawa Barat, beberapa partai akan menggulirkan hak angket ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah ini. Di antaranya adalah Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.
Gubernur Jawa Barat periode 1970 – 1974, Solihin Gautama Purwanegara atau Abah Ihin geram dengan berbagai kontroversi soal pelantikan Iriawan. Sebagai sesepuh Jawa Barat, Abah Ihin mengatakan, para olot-olot (tetua) Jawa Barat malah bersyukur dengan dilantiknya Iriawan sebagai penjabat gubernur.
“Sudah keputusan Presiden, mau apa lagi sih?” begitu ujar Abah Ihin dalam video Youtube yang viral di sosial media. “Ribut pun, orang yang tidak pernah saya lihat jasanya untuk Jawa Barat atau nasional. Sudahlah, jangan didengar ribut-ribut, yang didengar kami saja yang ada di Jawa Barat sejak 1945”.
Menurut Abah Ihin, masyarakat Jawa Barat menerima kehadiran M. Iriawan sebagai orang yang memahami dan sosok yang dibutuhkan di Jawa Barat. “Sudahlah jangan ribut-ribut, kami ini mau tenang. Jadi jangan ganggu, kalau orang Jawa Barat sudah ngambek, siapa yang bisa menahan,” ujar Abah Ihin. (*)
Sumber: tempo.co