Banyak perempuan yang berusaha keras untuk memiliki penampilan awet muda. Ternyata ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi mangga Ataulfo, dikenal dengan mangga madu atau champagne, menurut sebuah penelitian di University of California di Davis, Amerika Serikat.
Seperti buah dan sayuran lainnya, mangga kaya akan antioksidan beta-karoten yang telah terbukti dapat memperlambat kerusakan sel, menurut penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients, 4 November 2020, itu.
Penelitian itu membuktikan, perempuan pascamenopause yang makan setengah cangkir mangga Ataulfo empat kali seminggu mengalami penurunan 23 persen kerutan dalam setelah dua bulan dan penurunan 20 persen setelah empat bulan.
“Ada peningkatan signifikan pada kerutan,” kata penulis utama Vivien Fam, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Gizi UC Davis. Tetapi temuannya sangat spesifik dan disertai dengan peringatan.
Para peneliti menganalisis konsumsi mangga dari 28 wanita pasca menopause dalam dua kelompok. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi setengah cangkir mangga empat kali seminggu selama empat bulan, dan kelompok lainnya mengonsumsi satu setengah cangkir untuk jangka waktu yang sama.
“Wanita yang makan satu setengah cangkir mangga untuk periode waktu yang sama mengalami peningkatan kerutan. Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa mangga mungkin baik untuk kesehatan kulit, terlalu banyak mungkin tidak baik,” kata Fam.
Kerutan wajah dievaluasi menggunakan sistem kamera resolusi tinggi. “Sistem yang kami gunakan untuk menganalisis kerutan memungkinkan kami untuk tidak hanya memvisualisasikan kerutan, tetapi juga mengukur dan mengukur kerutan,” kata Robert Hackman, profesor di Departemen Gizi dan penulis terkait studi tersebut.
Para peneliti mengatakan tidak jelas mengapa mengonsumsi lebih banyak mangga akan meningkatkan keparahan keriput, tetapi berspekulasi bahwa hal itu mungkin terkait dengan jumlah gula yang kuat dalam porsi mangga yang lebih besar.
Fam mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari mekanisme di balik pengurangan keriput. Dia mengatakan itu mungkin karena efek menguntungkan dari karotenoid (pigmen tanaman oranye atau merah) dan fitonutrien lain yang dapat membantu membangun kolagen.(*)