Dalam tempo beberapa jam, selepas tim pemenangan mengadu ke polisi, pelaku penipuan pencatut nama Cek Endra akhirnya terkuak. Petualangannya berakhir ketika ia menyerahkan diri ke Markas Pemenangan Cek Endra di area gedung putih, Telanai Pura malam-malam.
Pria itu mengaku bernama Fachrurrozi. Kepada keluarga besar tim Cek Endra, Oji–begitu ia disapa–, mengaku khilaf dan memohon maaf.
Aksinya mengiming-imingi warga sejumlah bantuan dengan mencatut nama Cek Endra itu, menurut Oji, dilakukan atas inisiatifnya sendiri. Klaimnya, ia bekerja seorang diri, tanpa diorginisir siapapun.
Motifnya, kata dia, karena bingung tak punya uang.
“Saya minta maaf kepada bapak Cek Endra dan seluruh keluarga besar tim. Saya berusaha menipu warga dengan mengimingi bantuan dan minta biaya administrasi. Ini murni saya sendiri,”ujarnya.
Kenapa harus Cek Endra? Bukankah banyak kandidat Gubernur lain?
Menjawab pertanyaan itu, Oji langsung tertunduk sembari tersenyum kecil.
“Karena saya cuma tahu kandidat Gubernur yang paling ramai dibicarakan orang yo pak Cek Endra. Tim beliau jugo paling aktif dan sering kasih bantuan ke warga. Jadi, timbullah ide saya untuk memungut uang dengan dalih akan ada bantuan itu,”katanya.
Riuh gelak tawa di markas pemenangan itu pun pecah. Sederet tim dan militan Cek Endra terbahak-bahak mendengar pengakuan polos Oji.
Atas intruksi Cek Endra, para relawan dan tim sepakat memaafkan dengan lapang dada.
“Saya terimakasih karena sudah dibukakan pintu maaf. Saya tidak akan mengulangi lagi,”tegas Oji.(*)