JAMBI – Edi Purwanto, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi, tidak ragu memutuskan langkah tegas. Di sebuah ruang kerjanya, pada hari Jumat, 15 September 2023, ia memastikan sebuah keputusan yang akan mengejutkan banyak pihak. Oknum bakal calon legislatif dari Kabupaten Sarolangun, yang baru-baru ini terjaring dalam operasi oleh Satresnarkoba Polres Sarolangun dan dinyatakan positif narkoba, resmi diberhentikan dari seluruh proses pencalonan. Tidak hanya itu, ia juga dicopot dari keanggotaan PDI Perjuangan.
“Saya sudah dapat laporan kemarin, dan dengan ini kami partai tidak ada toleransi dan saya pun sebagai ketua partai PDI Perjuangan Provinsi Jambi tidak ada toleran, siapapun itu pasti saya pecat,” kata Edi Purwanto dengan tegas. Ia juga menambahkan bahwa sudah berkoordinasi dengan Sekjen DPP dan mendapat perintah yang sama: “Dipecat!”
Keputusan ini diambil berdasarkan komitmen kuat dari partai, yang sejak awal telah memegang prinsip ketat mengenai permasalahan narkoba. “Kami adalah partai yang disiplin dan taat aturan. Tidak akan ada toleransi untuk kader yang terlibat dalam urusan narkoba, korupsi, atau kekerasan seksual,” imbuhnya.

Edi Purwanto juga menjelaskan, keputusan ini tentunya disayangkan karena oknum tersebut dikenal sebagai sosok yang kritis dan baik. “Ia adalah mantan ketua umum salah satu OKP di Sarolangun, anaknya kritis, baik. Mau gabung ke kita, kita terima dan ikuti penjaringan. Tapi ternyata, berjalannya waktu ia melakukan penyalahgunaan narkoba,” ujar Edi Purwanto, seraya menyesalkan peristiwa ini.
Bakal calon legislatif ini, yang identitasnya masih dirahasiakan, memang sebelumnya menjalani proses penjaringan yang ketat oleh partai. Oleh karena itu, kejadian ini menjadi tamparan keras untuk PDI Perjuangan, terutama di Provinsi Jambi, untuk selalu waspada dan meningkatkan kualitas penjaringan dan pengawasan kader.
Edi Purwanto menutup pembicaraannya dengan pungkas yang jelas: siapapun yang melanggar hukum dalam naungan PDI Perjuangan harus siap untuk dipecat. “Kita partai disiplin taat aturan, taat hukum,” tegasnya.
Kasus ini, meski menjadi kabar buruk untuk PDI Perjuangan, sekaligus menguatkan citra mereka sebagai partai yang disiplin dan tegas dalam menjaga integritas kader-kadernya. Mereka menunjukkan, tanpa kompromi, bahwa ketidaktaatan pada hukum tidak akan pernah mendapat tempat di PDI Perjuangan.(*)