Ke Jambi, cobalah ke pantai unik yang satu ini. Inilah Pantai Panjang di Kabupaten Kerinci. Wisata bahari biasanya identik dengan pelesiran ke lautan yang kaya akan potensi terumbu karang dan biota laut yang berdampingan dengan pantai berpasir. Bicara mengenai pantai tentunya kita sudah membayangkan sebuah daratan berpasir di tepi laut berair asin, namun tidak demikian halnya jika kita berkunjung ke Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Kerinci.
Di tempat ini terdapat sebuah pantai yang menghadap langsung ke Danau Kerinci, salah satu danau purba di Indonesia. Pantai Pasir Panjang Desa Tanjung Tanah demikian sebutan warga lokal terhadap Lokasi wisata baru dengan hamparan pasir yang cukup luas yang mulai dikenal berkat unggahan beberapa netizen di media sosial.
Dulunya, Pantai Pasir Panjang merupakan lokasi bagi nelayan setempat untuk memancing ikan dan membuat tambak-tambak ikan yang hasil panennya akan dijual ataupun dikonsumsi sehari-hari. Tempat ini dulunya belum mempunyai nilai jual sebagai destinasi pariwisata dikarenakan keberadaannya yang cukup sulit dijangkau dimana akses jalan menuju lokasi wisata belum memadai.

Kunjungan ke Pantai Pasir Panjang berawal dari rasa penasaran dan keingintahuan. Cukup heran awalnya, bagaimana mungkin wilayah Kerinci yang berada di dataran tinggi pada ketinggian 725-1500 mdpl dan berjarak ratusan kilometer dari laut memiliki sebuah pantai. Selain itu, dengan kontur tanah perbukitan, wilayah ini lebih dikenal akan wisata pegunungan yang merupakan singgasana tempat berdiamnya gunung api aktif tertinggi di Indonesia yaitu Gunung Kerinci atau sering disebut sebagai atap Sumatera.
Pantai Pasir Panjang sendiri merupakan sisa-sisa Danau Kerinci Purba yang terbentuk karena adanya proses tektonik yaitu pergeseran Sesar Aktif Sumatera yang membentang dari bukit barisan Lampung hingga Aceh. Pergeseran sesar ini relatif turun hingga membentuk sebuah cekungan yang kemudian diisi oleh air. Pada tepian air tersebut terdapat hamparan pasir putih berbulir halus dengan panjang kurang lebih 500 meter yang kemudian membuat danau tampak seperti Pantai. Sebelum adanya Pantai Pasir Panjang, banyak warga lokal yang rela melancong ke daerah pesisir Sumatera Barat dengan menempuh perjalanan berjam-jam demi menikmati pesona pesisir pantai.
Tidak terlalu sulit menuju lokasi Pantai karena dukungan aksesibilitas dan transportasi sudah mulai dibenahi. Sejumlah alternatif transportasi bisa ditempuh untuk mencapai lokasi Pantai. Wisatawan dari luar Pulau Sumatera bisa melakukan penerbangan langsung dari Bandar Udara Soekarno Hatta menuju Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang memakan waktu tempuh kurang lebih 75 menit dan dilanjutkan menuju Bandar Udara Depati Parbo Kerinci yang menghabiskan waktu sekitar 60 menit dengan jadwal penerbangan setiap hari menggunakan pesawat tipe ATR berkapasitas 72 kursi.
Keberadaan Pantai Pasir Panjang dari pusat Kota Sungai Penuh hanya berjarak 12 km dan menghabiskan waktu tempuh lebih kurang 25 menit dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4. Sepanjang perjalanan dari Kota Sungai Penuh menuju Pantai Pasir Panjang kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang masih hijau dikelilingi perbukitan beserta suguhan kearifan lokal yang sudah jarang ditemui di kota-kota besar seperti aktivitas para petani menggembalai hewan-hewan ternak sapi, itik maupun kerbau di jalan-jalan desa.
Sesampainya di Desa Tanjung Tanah mendekati area pantai, kondisi jalan mulai menyempit dengan kapasitas dilewati kendaraan roda dua namun wisatawan tidak perlu khawatir karena pengelola sudah menyiapkan jasa ojek yang siap mengantarkan wisatawan hingga ke lokasi pantai. Alternatif lain yang bisa dilakukan pengunjung adalah berjalan kaki dari tempat parkir mobil menuju lokasi pantai dengan waktu perjalanan sekitar 10 menit sambil menikmati suguhan panorama alam dan berswafoto dengan latar belakang gunung kembar dan persawahan.
Disebut gunung kembar karena bentuk gunung tersebut menyerupai bagian tubuh wanita. Pantai Pasir Panjang Tanjung Tanah menawarkan wisata yang cukup murah meriah karena pengunjung cukup membayar retribusi untuk tiket masuk dan sewa ojek ke lokasi wisata sebesar Rp.3.000,-.
Wisatawan tidak perlu khawatir tersesat, walaupun papan penunjuk jalan belum tersedia namun masyarakat desa dengan ramah memberi arahan kepada wisatawan hingga sampai ke lokasi wisata. Sesampainya di Desa Tanjung Tanah mendekati area pantai, kondisi jalan mulai menyempit dengan kapasitas dilewati kendaraan roda dua namun wisatawan tidak perlu khawatir karena pengelola sudah menyiapkan jasa ojek yang siap mengantarkan wisatawan hingga ke lokasi pantai.
Alternatif lain yang bisa dilakukan pengunjung adalah berjalan kaki dari tempat parkir mobil menuju lokasi pantai dengan waktu perjalanan sekitar 10 menit sambil menikmati suguhan panorama alam dan berswafoto dengan latar belakang gunung kembar dan persawahan.
Menurut Al Ghazali selaku Kepala Desa Tanjung Tanah keberadaan jasa ojek di kawasan ini juga merupakan bagian dari pengelolaan kawasan yang digagas oleh desa bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Hingga saat ini perangkat desa di bawah naungan karang taruna bersama masyarakat bahu-membahu mengembangkan daya tarik wisata secara berkesinambungan walaupun masih dengan cara yang konvensional.
Bisa dikatakan fasilitas yang disediakan di pantai sudah mulai ditata walaupun perlu pengelolaan yang lebih baik. Dalam kurun waktu lebih kurang dua minggu masyarakat telah menyediakan beberapa fasilitas wisata dan fasilitas umum untuk menunjang kegiatan wisata yaitu dengan penyediaan wahana permainam seperti sampan, ayunan, spot-spot foto, area parkir, area kuliner dan fasilitas lainnya.
Beberapa masyarakat sudah mulai dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pariwisata seperti menjual makanan dan minuman, menyediakan jasa ojek, petugas keamanan pantai, petugas parkir dan petugas retribusi. Pengembangan destinasi pariwisata Pantai Pasir Panjang Tanjung Tanah ini akan terus dibenahi oleh masyarakat bersama perangkat desa. Pantai Pasir Panjang dikelola oleh masyarakat desa di bawah naungan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) tutur Kepala Desa. Sambutan baik masyarakat desa dibuktikan melalui tindakan nyata.
Tidak perlu takut bosan selama berada di kawasan pantai, jika beruntung kita dapat melihat masyarakat sedang memancing ikan dan lobster air tawar serta anak-anak begitu mahir berenang. Bahkan mereka sangat ramah kepada wisatawan dan selalu tersenyum ketika diajak berfoto. Hal ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Wisatawan juga dapat menikmati keindahan pantai dengan mendayung perahu kayu yang disediakan pengelola dengan membayar sewa Rp. 30.000 untuk berkeliling danau baik dengan pemandu ataupun tidak. Kunjungan terbaik di pantai ini adalah pada pagi hingga siang hari, karena udaranya sejuk dan bentangan langit biru di atas bukit barisan menjulang hingga ke horizon merupakan kombinasi alam yang cantik.
Terlebih lagi jika cuaca cerah maka kita bisa menikmati kilauan riak-riak air memancarkan cahaya. Berenang adalah salah satu kegiatan yang menarik dilakukan saat pagi hari karena kondisi gelombang masih tenang. Tidak perlu takut terminum air pantai karena rasanya tawar berbeda dengan air pantai pada umumnya. Tidak seperti pantai yang ditumbuhi pohon kelapa, Pantai Pasir Panjang memiliki beberapa spot yang ditumbuhi flora Enceng Gondok yang selalu dibersihkan oleh pengelola secara rutin.
Keberadaan Gunung Kembar dan hamparan persawahan menambah nilai estetis bagi lokasi wisata ini yang membedakannya dengan wisata pantai lainnya. Memasuki tengah hari udara semakin panas dan air mulai berombak layaknya deburan ombak Pantai yang menambah adiwarna Pantai.
Kondisi angin yang bertiup membuat desiran air menyapu pasir pantai dan membawanya ke tepian membuat kita seperti berada di tepi pantai sungguhan. Ornamen-ornamen seperti ayunan yang berada di sempadan pantai ikut menambah nuansa elok sebagai spot foto untuk diupload di media sosial.
Pada pinggir pantai terdapat tempat duduk yang terbuat dari batu bundar dicat warna-warni terang dilengkapi dengan payung warna-warni sangat kontras dengan warna pemandangan alam namun memberikan nilai tambah terutama anak-anak. Terkadang deburan ombak bercampur dengan pasir membuat air menjadi lebih keruh dibandingkan di pagi hari. Pada sore hari tidak disarankan untuk berenang karena kondisi air pasang cukup tinggi dan bergelombang.
Semakin sore air semakin pasang, deburan ombak ikut menenggelamkan sebagian tempat duduk dan pengunjung pantai pun menantikan senja yang akan timbul dari balik bukit. Saat matahari mulai kembali ke peraduan pemandangan cantik menghiasi langit Tanjung Tanah dibalik kokohnya gunung kembar. Berwisata seharian di Pantai Pasir Panjang Tanjung Tanah, membangkitkan kesadaran bahwa keindahan pantai Indonesia tidak hanya berada di tepi laut tetapi bisa ditemukan di pinggir Danau dengan suguhan keindahan dan keunikan alam yang selalu memanggil kembali untuk disinggahi.(akn)
Sumber : Detik.com