Dalam upaya mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga bahan pangan, khususnya cabai, Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dengan Bank Indonesia, Perum Bulog Jambi, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melaksanakan operasi pasar murah. Kegiatan ini berlangsung di Pasar Angso Duo Kota Jambi dan Pasar Talang Banjar, dengan distribusi 14 ton bahan pangan, dominasi oleh komoditas cabai merah, cabai rawit, dan cabai hijau.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Bapak Sudirman, membenarkan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari strategi intervensi pemerintah untuk menekan tingginya inflasi yang saat ini berada pada angka 2.4 persen. Beliau menyatakan, “Kondisi inflasi di Jambi masih terkendali dan berada pada posisi menengah di antara provinsi-provinsi lain.” Hal ini disampaikannya dalam rapat pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri yang diadakan di Kantor Gubernur Jambi.
Operasi pasar ini juga mencerminkan kebijakan harga yang dikontrol pemerintah. Bahan pangan yang dijual telah disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang terjangkau, berkat subsidi dan pendanaan dari Dinas Ketahanan Pangan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Bapak Ismed Wijaya, mengungkapkan, “Kebutuhan cabai harian di Kota Jambi adalah 24 ton, sementara pasokan yang tersedia hanya 12 ton. Inilah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.”
Penurunan produksi cabai di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa dan Sumatra, telah berkontribusi pada kenaikan harga nasional. Bapak Ismed menambahkan, “Penurunan produksi ini, ditambah dengan permintaan yang tinggi, telah menyebabkan harga cabai naik secara signifikan.” Namun, dengan intervensi operasi pasar, harga cabai berhasil ditekan dari Rp80 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah mengimbau distributor untuk tidak menjual cabai ke luar daerah dan bahkan meningkatkan pasokan dari luar. Inisiatif ini diharapkan dapat mempertahankan ketersediaan dan harga cabai di Jambi, serta membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.(*)