Jambi – Saat matahari menaungi kota Jambi dengan sinar emasnya, sebuah kabar membanggakan berhembus lembut di antara hamparan sawah yang membentang luas. Musim panen 2023 telah mencapai puncaknya, dan sekitar 90 persen petani padi di Kota Jambi sudah berada di akhir episode panen mereka. Berita ini datang sebagai angin segar di atas lahan seluas 550 hektar yang telah berubah warna menjadi hamparan emas hasil kerja keras mereka.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, seorang pria yang dikenal sebagai Amir, menyampaikan dengan nada penuh kebanggaan bahwa hasil produksi para petani telah melampaui ekspektasi. “Kami menetapkan target produktivitas di angka 5,2 ton per hektar. Namun, hasil yang kita peroleh sungguh memuaskan, dengan rata-rata produktivitas mencapai 5,8 ton per hektar,” ungkap Amir pada hari Rabu, 8 November 2023. Senyum Amir merefleksikan hasil kerja keras yang telah dilakukan oleh para petani.
Kota Jambi, meskipun baru saja melewati sebuah musim kemarau yang cukup panjang, tampaknya tak banyak terguncang dalam hal produksi padi. Amir menguraikan bahwa periode kemarau tidak terlalu mengganggu karena padi telah memasuki fase panen yang memang membutuhkan sedikit air. “Kondisi ini tentu berbeda jika kita berada di fase pertumbuhan,” tambah Amir.
Memang, tak semua petani beruntung terhindar dari dampak kemarau. Sebuah minoritas dari mereka merasakan pengaruh yang beragam. Ada yang terkena dampak ringan, sedang, hingga yang disebut dengan ‘fuso’ – istilah lokal yang digunakan untuk menggambarkan gagal panen. Namun, Amir meyakinkan bahwa mereka yang terdampak masih mampu melakukan panen, meskipun dengan hasil yang berbeda.
Sistem pertanian di Kota Jambi memiliki karakter khas, yakni sistem tadah hujan yang hanya memungkinkan satu siklus tanam dalam setahun. “Memang ada segelintir kelompok tani yang berusaha menanam dua kali setahun, tapi ini bukanlah praktik yang luas. Sebagian besar petani kita mengikuti ritme alam, satu masa tanam setahun,” terang Amir.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, keberhasilan para petani di Kota Jambi menjadi peristiwa yang layak diacungi jempol. Kepada mereka yang telah menunjukkan ketangguhan dan dedikasi, panen tahun ini adalah buah dari doa dan air mata – kemenangan yang tak hanya dirayakan oleh mereka, tetapi juga oleh seluruh warga Kota Jambi.(*)