Batanghari – Musim kemarau yang diperparah oleh fenomena El Nino meluluhlantakkan harapan petani di Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Imron, salah satu petani di kecamatan tersebut, merasakan langsung deraan suhu panas yang mengikis produktivitas tanaman padi miliknya.
Menggantungkan harapan pada aliran Sungai Batanghari, petani di daerah ini kerap menggunakan mesin untuk memompa air ke sawah-sawah mereka. Namun, di musim kemarau seperti saat ini, Sungai Batanghari mengalami penyusutan, menyulitkan para petani mencari sumber air alternatif.
“Kita memang mengandalkan mesin untuk menyalurkan air dari sungai. Namun, sekarang kondisi sungai sudah hampir kering. Kalau seperti ini, kita bingung mencari sumber air lainnya,” ungkap Imron dengan raut muka yang penuh kekhawatiran.

Imron menambahkan bahwa hasil panen padi di lahan miliknya mengalami penurunan drastis. Dari biasanya yang bisa mencapai satu ton, saat ini hanya separuhnya, atau sekitar 50%. Namun, hasil tersebut hanya cukup untuk konsumsi pribadi keluarganya.
Meski sebagian lahan milik Imron telah panen, ia merasa cemas dengan kondisi beberapa petak lain yang masih menunggu waktu panen, diperkirakan satu bulan lagi. “Untuk yang sudah panen, tentu kami bersyukur. Namun, saya khawatir dengan yang belum panen. Dengan musim kemarau ini, bagaimana nasib tanaman tersebut nanti?” tutup Imron, dengan nada suara yang menggambarkan kecemasannya.(*)