Elviana: Saatnya Jambi Dipimpin Orang Kuat
Nama Irjen Pol Muchlis AS, Kapolda Jambi ini mulai di perhitungkan sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub) Jambi 2020, mendatang. Sebagai orang asli Jambi, Jenderal bintang dua ini dinilai tepat memimpin 3 juta warga Provinsi Jambi.
——————————-

Ara Permana Putra
Kota Jambi
——————————-
Elviana, anggota DPR RI dapil Jambi adalah orang pertama yang memunculkan sosok Muchlis sebagai tokoh tepat untuk menjadi Gubernur Jambi. Menurut Elviana, ada beberapa faktor yang membuat warga Jambi membutuhkan sosok Muchlis menjadi Gubernur. Apa saja?
“Sudah saatnya Jambi di Pimpin orang kuat,”ujar Elviana kepada Jambi Link.
Definisi kuat ini, kata Elviana, bisa dilihat dari sosok dan cara berfikir jenderal Muchlis. Menurut politisi perempuan ini, Muchlis dikenal sebagai tokoh yang punya visi besar. Lihat saja, bagaimana cara dia memimpin Polda Jambi dan tidak ada ketegangan serta konflik besar di Pilkada.
“Ini bukti jika beliau orang yang bisa mengorganisir anak buahnya untuk mengantisipasi konflik dengan cara cerdas. Misalnya dengan melakukan pola pendekatan persuasif, Ini cerdas” kata Elviana.
Muchlis, kata Elviana, punya visi yang jelas untuk membawa Jambi kemana. Selain itu, Muchlis dinilai pribadi yang punya integritas tinggi.
“Pak Muchlis tidak pernah punya rekam jejak buruk selama menjadi polisi. Bahkan, beliau telah menciptakan sejarah, sebagai Kapolda Jambi berpangkat bintang dua. Sejarah akan mencatat, beliau sebagai Kapolda pertama dengan bintang dua,” katanya.
Naiknya tipe Polda Jambi adalah merupakan salah satu kontribusi besar Muchlis. Ini membuktikan jika Muchlis berhasil menjadi Pemimpin. Untuk itu, sudah sepantasnyalah Muchlis mengabdikan diri untuk menjadi pemimpin bagi masyarakat Jambi yang lebih luas lagi.
“Hancurnya Jambi karena orang yang tak berintegritas. Kita saat ini butuh pemimpin yang berintegritas, saya kira pak Muchlis sangat layak untuk menjadi Gubernur. Saya mendukung penuh. Saya akan bawa gerbong PPP untuk pak Muchlis,”jelasnya.
Anggota DPR tiga periode ini berharap, Muchlis mempersiapkan diri dari sekarang. Momentum Pilgub 2020 tidak lama lagi. Elviana berharap Muchlis mau menjadi Pemimpin masyarakat Jambi, pasca pensiun nanti.
“Kita juga tak Inging hiruk-pikuk Pileg 2019 membenamkan persiapan kontestasi Pilgub 2020,”katanya.
Terakhir, Elviana menaruh harapan, dengan menjadi Gubernur, Muchlis bisa mengangkat Marwah Jambi Dimata lokal maupun nasional.
“Kini kita sedang terpuruk dengan kasus korupsi. Kita berharap pak Muchlis hadir mengembalikan lagi Marwah Jambi,”katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun Jambi Link, sepanjang sejarahnya Mukhlis merupakan satu-satunya Kapolda yang merupakan asli orang Jambi. Mukhlis lahir di Terusan, Maro Sebo Ilir, Batanghari, Jambi pada 5 Mei 1962 silam.
Mukhlis, lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhirnya adalah Pati Baharkam Polri (Penugasan pada Bakamla RI). Brigjen Pol Mukhlis sendiri menjabat sebagai Kapolda Jambi sejak 05-01-2018. Sebelumnya sejak 18 April 2017 hingga 7 Mei 2017 menjadi Wakapolda Jambi. Kemudian ditugaskan pada BNN, berlanjut ke Baharkam Polri dengan penugasan pada Bakamla RI.
Mukhlis juga pernah bertugas sebagai Itwasum di Mabes Polri. Kemudian, ia penrah menjadi Irwasda Polda Jambi tahun 2013 menggantikan Kombes Lutfi Lubihanto (Pernah menjadi Kapolda Jambi dan kini menjadi Kabaintelkam Mabes Polri).
Dimata warga Jambi, nama Mukhlis AS memang sudah tidak asing lagi. Ia dikenal merupakan Putra Asli Jambi yang ramah. Rupanya, Mukhlis merupakan polisi yang kental agama. Itu dikatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Dulu beliau sering menjadi imam dan juga penceramah, saat taruna dulu,” ujar Kapolri Jenderal Tito, saat meresmikan pergantian Tipe Polda Jambi belum lama ini.
Mukhlis adalah teman dekat Tito. Mukhlis sendiri merupakan satu angkatan dengan Tito, yakni Akpol 1987. Dari situlah, Tito yang merupakan asal Sumsel sangat kenal dekat dengan Mukhlis.
Sebelumnya, pengamat Politik Ja’far Ahmad menilai cara Muchlis menyelesaikan konflik memang sangat cerdas. Melalui pendekatan sebagai orang mekayu.
“Pada Pertemuan tanggal 28 Maret di Hotel Arafah, dalam dialog Pilkada Beradab 2018 saya merasakan pendekatan yang dilakukan Kapolda Jambi Brigjen Pol Mukhlis sudah benar dari sisi penanganan konflik. Dia memulai dengan identifikasi simpul. Misalnya saat acara berlangsung, sengaja dia meminta berfoto dengan simpul massa yang hadir di acara tersebut. Dia bilang kalau terjadi apa-apa, simpul massa inilah yang akan dicari. Cara seperti ini sudah benar,”ujar Jafar Ahmad, peneliti Idea Institute Indonesia.
Jafar menilai, cara-cara yang dilakukan Jenderal Mukhlis dalam menangani konflik di Jambi sudah tepat, menyesuaikan dengan karakternya sebagai orang melayu, oranng Jambi Asli. Ia mencontohkan begitu tiba di Jambi, Jenderal Mukhlis langsung bergerak ke Kerinci menemui langsung calon Bupati. Dia datang ke calon dan sepertinya itu sebagai salah satu cara bisa meredakan potensi konflik. Supaya jika eskalasi pecah tidak berlarut.
“Karena dia sudah pegang calon Bupatinya. Kalau ada apa-apa, calon bupatinya akan diselesaikan dulu. Ini cara yang sudah benar,”ujarnya.
Kandidat doktor Ilmu Politik ini mengatakan penyelesaian konflik sosial memang harus dilakukan dari hulu, bukan dari hilir. Sumber konflik mesti diselesaikan lebih dulu. Karena sumbu konflik ada di tangan simpul massa. Perang antara Desa Tanjung Pauh dan Kumun di Kerinci beberapa waktu yang lalu, mestinya bisa diselesaikan mudah. Dengan cara mengambil simpul massa dan bisa meredam konflik dari hulu.
“Maka mestinya sejak awal simpul-simpul massa ini dibina. Dan apa yang dilakukan Jenderal Mukhlis kelihatan Jambinya. Dia memulai penyelesaian konflik dari hulu, bukan hilir. Dan Saya merasa pedekatan yang dilakukan jenderal Mukhlis sudah benar dari sisi penanganan konflik. Bahwa sebenarnya simpul massa ini perlu dibina. Dalam konflik sosial, simpul ini harus dijaga. Kalau terjadi apa-apa, simpul massa ini cepat di selesaikan,”jelasnya.
Putra asli Kerinci ini menjelaskan, mungkin Jenderal Mukhlis karena orang asli Jambi, maka cara pendekatannya lebih terasa Jambinya. Cara bertutur dan logatnya juga memperlihatkan asli Jambi.
“Saya yakin, jika pola penyelesaian konflik dilakukan Jenderal seperti saat ini, konflik sosial tidak akan meletus. Dan kalaupun meletus, tidak akan berlarut. Mudah dan cepat diantisipasi. Saya setuju dengan pola dan cara pendekatan yang dilakukan Jenderal Mukhlis. Jika begini terus, saya yakin Pilkada 2018 berjalan aman, damai dan tertib. Dan di Kerinci, tidak ada lagi konflik sosial setelah pilkada,”bebernya.
Untuk diketahui, Brigjen Pol Mukhlis AS resmi menjabat sebagai Kapolda Jambi menggantikan Brigjen Pol Priyo Widyanto. Mukhlis mengaku bangga dan terharu mendapat tugas, kepercayaan serta tanggung jawab sebagai Kapolda Jambi. Ia bersama istri bahkan langsung sujud sukur usai resmi dilantik sebagai Kapolda Jambi. Apalagi, ia adalah salah satu putra asli Jambi.
Mantan Inspektur Bakamla Mabes Polri ini lahir di daerah Terusan, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Kebanggaan Mukhlis wajar. Sebab, menurut dia, baru kali ini ada putra daerah yang menjadi Kapolda di tanah kelahirannya.
“Ini suatu anugerah yang luar biasa, khususnya masyarakat Jambi. Selama ini baru kali ini, Polda Jambi di pimpin putra daerah,” ucap pria kelahiran 1962 ini. (awn)