Berdiri tegak di tengah lahan seluas 15 hektar di Bertam, Muaro Jambi, Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal nampak bagai seorang maestro. Ini lahan miliknya, yang sudah lama tak terurus. Ia punya misi besar di tanah miliknya itu.
Lahan ini, yang terbentang luas dan masih kosong, adalah ‘kertas’ dari kanvas impianya—pusat pelatihan kepemimpinan yang akan membawa revolusi di tanah Jambi.
“Lihatlah ini,” kata Syafril, tangannya melambai-lambai, seolah mampu memvisualisasikan apa yang akan datang.

“Di sini, para pemuda dan mahasiswa Jambi akan datang, mungkin dengan hati penuh pertanyaan, penuh keraguan. Namun, mereka akan pulang sebagai pemimpin, sebagai usahawan, sebagai visioner,”tegas Syafril, alumni SMA N 1 Kota Jambi yang pernah mengikuti pendidikan Antiteror di Amerika pada tahun 2001 silam itu.
Sebuah Lompatan Gagasan
Tapi, jangan salah. Ide ini bukanlah buah dari pikiran sembrono. Itu seolah merupakan petikan dari sebuah simfoni yang sudah lama dimainkan di benak Syafril.
Sebagai seorang polisi yang pensiun dan menjadi entrepreneur, ia memahami betapa pentingnya memiliki sumber pendapatan lain sebagai benteng integritas.
“Orang sering bertanya, bagaimana seorang polisi bisa kaya tanpa korupsi?” Syafril tertawa penuh arti.
“Jawabannya sederhana: usaha. Jika Anda memiliki sumber ekonomi lain, Anda tidak akan tergoda untuk mencari jalan pintas yang salah,”tegas peraih ranking 5 di Akabri, ranking 2 di PTIK dan ranking 2 di Sespim Polri itu.
Ini lebih dari sekedar pelajaran ekonomi. Ini adalah filosofi hidup yang ingin Syafril tanamkan ke dalam benak generasi muda.
“Imajinasi publik seringkali menghubungkan kekayaan dengan korupsi, terutama dalam lingkungan birokrasi. Saya ingin merobohkan paradigma itu. Saya ingin menunjukkan bahwa integritas dan kesuksesan bisa berjalan beriringan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dengan visi ini, lahan di Bertam bukan sekedar tempat. Itu adalah embrio dari masa depan Jambi. Di sini, Syafril akan membawa para ahli dalam bidang kepemimpinan, manajemen, dan entrepreneurship.
Mereka akan berbagi ilmu dan pengalaman, memacu peserta untuk keluar dari zona nyaman dan meraih bintang.
“Jika mereka menjabat suatu posisi di masa depan, mereka tidak akan menjadi koruptor. Mereka akan memiliki pilihan, kebebasan, dan—yang paling penting—integritas,” tegas Syafril, polisi yang pernah dipercaya menjadi Kasat Serse Polwiltabes Surabaya (2001), dan beberapa kali mengemban tugas sebagai Kapolres, seperti Kapolres Lumajang (2002), Kapolres Jember (2005), dan Kapoltabes Pekanbaru (2006) itu.
Maka, di tengah hamparan tanah yang luas itu, Syafril Nursal berdiri—tidak sebagai pemilik lahan. Tapi…. sebagai garda terdepan dari sebuah revolusi.
Dari tanah ini, ia berjanji, akan tumbuh pohon-pohon besar masa depan Jambi, berdaunkan kepemimpinan, berbungakan integritas, dan berbuahkan kemakmuran.
Bootcamp Kepemimpinan
Bukan sekedar kursus, lokasi ini diciptakan serupa kamp—suatu simulasi kehidupan nyata sebagai laboratorium leadership. Di sini, mereka akan tinggal—tidak hanya dalam pengertian fisik, tapi juga dalam konteks pengalaman dan pertumbuhan.
“Mereka akan makan di sini, tidur di sini, dan yang paling penting, belajar di sini,” ungkap Syafril Nursal, arsitek di balik semua ini.
“Pelatihan ini adalah sebuah perjalanan,” kata Syafril, Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) itu.
Ia menguraikan, materi pelatihan disusun secara runtut dan komprehensif.
“Kami mulai dari hal-hal dasar—manajemen waktu, kemampuan komunikasi interpersonal, hingga etika profesional.”
Tapi, itu baru permulaan. Syafril ingin membawa para peserta melewati rangkaian latihan yang benar-benar memaksa mereka untuk merespons berbagai tantangan dan situasi.
“Setelah itu, baru kita masuk ke ranah manajerial. Bagaimana cara membentuk tim, memimpin mereka, dan membawa tim ke puncak prestasi,” lanjut Syafril, lulusan Akabri 86 itu.
Konsultan Elite dan Pengalaman Nyata
“Teori saja tidak cukup,” tegas Syafril. Di pusat pelatihan ini, ia berencana memanggil para ahli entrepreneurship dari berbagai bidang.
“Mereka bukan hanya akan memberikan kuliah, tapi juga akan berinteraksi langsung dengan peserta. Membimbing mereka, menantang mereka, dan membantu mereka mengidentifikasi serta mengatasi kelemahan mereka,”ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, Syafril menyiapkan berbagai metode pembelajaran, mulai dari outbond, simulasi bisnis, hingga latihan presentasi. Ini bukan sekadar pendidikan, ini adalah transformasi—mengubah cara berpikir dan membentuk SDM yang unggul.
“Niat saya sangat jelas,” kata Syafril, Ketua Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) itu.
“Saya ingin mereka punya visi kepemimpinan dan juga jiwa usahawan. Apapun pekerjaannya di masa depan, dia tetap punya jiwa bisnis. Mereka harus bisa memimpin, bukan hanya mengikuti,”kata Syafril.
Pada akhirnya, pusat pelatihan kepemimpinan ini bukan sekedar tentang memberikan ilmu, tapi juga tentang mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin dan usahawan yang memiliki integritas.
Di atas lahan subur ini, Syafril Nursal tak hanya menanam benih tanaman. Tapi juga benih masa depan—benih yang akan tumbuh menjadi pohon besar di hutan kepemimpinan dan entrepreneurship Indonesia.
Dengan mata yang penuh visi dan tangan yang tak kenal lelah, Syafril telah memulai revolusi silenciosa—revolusi diam-diam yang akan merubah Jambi dan, siapa tahu, mungkin juga Indonesia.
“Dan semua itu dimulai di sini, di Bertam,” kata Syafril.
“Dimulai sekarang,”tegasnya.
Fokus pada Calon Pemimpin
Salah satu target khusus dari pusat pelatihan ini adalah anak-anak muda yang berencana masuk ke Akpol, Akmil, atau IPDN—lembaga-lembaga yang mendidik calon pemimpin Indonesia.
“Kita akan latih mereka di sini. Bahkan, kami juga menyiapkan kegiatan outbound untuk memperkuat soft skills mereka,” kata Syafril, Ketua BMKJ itu.
Minggu ini, ia merencanakan untuk memanggil tutor profesional untuk melatih calon trainer yang akan mengajar di pusat pelatihan ini.
“Ini investasi bagi masa depan Jambi. Kami akan mempersiapkan mereka tidak hanya untuk menjadi pemimpin tapi juga jiwa usahawan. Jadi, apapun pekerjaan mereka nanti, mereka akan selalu memiliki jiwa bisnis,” pungkas Syafril.
Dengan cara ini, Syafril Nursal tak hanya berinvestasi pada tanah dan bangunan. Tapi juga pada generasi muda Jambi, menanam benih-benih kepemimpinan dan entrepreneurship yang akan berbuah manis di masa depan.
Karena bagi Syafril, investasi terbesar adalah investasi pada SDM. Maka, dari lahan 15 hektar ini, ia berharap akan tumbuh pemimpin-pemimpin baru yang akan membawa Jambi ke era baru yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Di tanah Bertam, di bawah sinar matahari yang menyilaukan dan awan-awan yang berarak, tampak jelas bahwa revolusi sudah dimulai.
Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal, dengan penuh keberanian dan visi, telah memasang batu pertama dari istana impian yang akan mengubah Jambi—dan mungkin, suatu hari nanti, Indonesia itu sendiri.(*)
Materi pokok Training Leadrship Center:
1. Leadership
2. Pengambilan krputusan
3. Perubahan maindset
4. Inter preneur
5. Msnsjemen training level 1/Interpersonal skill/IPS
6. Manajemen training level 2
7. Out of bound
8. Dll