Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menganggap penunjukan Komisaris Jedneral (Komjen) Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat dapat menimbulkan kecurigaan peluang ketidakadilan dalam Pilkada Jawa Barat.
“Penunjukan ini menimbulkan syak wasangka peluang ketidakadilan dalam proses Pilkada Jabar karena ada kandidat yang sama institusi,” ujar Mardani melalui pesan singkat, Senin (18/6).
Mardani merujuk pada salah satu calon wakil gubernur Jawa Barat dari PDIP, yang juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat, yakni Anton Charliyan.

“Akan lebih arif dan bijak jika dipilih figur netral dan negarawan. Jabar itu magnitude politik nasional. Penanganan yang tidak tepat berpotensi membawa virus ketidak-netralan pemerintah,” kata Mardani.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan bahwa ia akan menyerukan kepada seluruh anggota DPRD Jawa Barat untuk tidak hadir dalam pelantikan Iriawan hari ini.
“Kami sedang konsultasikan ke DPP supaya tidak menghadiri pelantikan, karena ini mencederai demokrasi,” kata Mulyadi.
Isu ini mengemuka ketika Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo disebut akan melantik Komjen Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jabar di gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, hari ini pukul 10.00 WIB.
Kementerian Dalam Negeri belum memberikan keterangan resmi tentang pengangkatan ini. Pada Minggu (17/6), Kapuspen Kemendagri Bahtiar juga mengaku belum menerima Keppres tentang pengangkatan Iriawan.
“Mohon izin dan mohon maaf rekan-rekan media. Saya selaku kapuspen secara resmi belum menerima Keppresnya,” katanya.
Namun, Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membenarkan kabar tersebut. Saat ini, Iriawan menjabat sebagai Sekretaris Utama Komisaris Jenderal Mochammad Iriawan. (*)
Sumber: CNN Indonesia