Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diinisiasi pemerintah bersama lembaga perbankan di Provinsi Jambi telah mencatat realisasi penyaluran yang signifikan hingga kuartal ketiga tahun 2023. Sejumlah Rp3,59 triliun telah disalurkan kepada pelaku usaha, dengan total subsidi KUR yang dianggarkan mencapai Rp569,81 miliar, menurut data yang dirilis oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi, Burhani AS.
Penyaluran KUR ini telah mencapai 40.561 debitur, menandakan luasnya jangkauan program ini bagi pelaku usaha kecil hingga menengah di daerah tersebut. “Program KUR telah menjadi pendorong bagi usaha-usaha kecil untuk berkembang. Kami melihat pertumbuhan yang signifikan terutama di sektor pertanian, perburuan, kehutanan, serta perdagangan,” ujar Burhani.
Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan menjadi penerima manfaat terbesar dengan penyaluran KUR mencapai Rp2,3 triliun, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran yang menerima dana sebesar Rp882,86 miliar. Penyaluran ini mencerminkan fokus pemerintah dan lembaga perbankan untuk mendukung sektor-sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian di Jambi.
Selain itu, sektor industri pengolahan juga mendapat bagian dari dana KUR, dengan penyaluran sejumlah Rp82,07 miliar. Sementara itu, sektor konstruksi, perikanan, dan jasa-jasa lainnya juga mendapatkan alokasi dana yang membantu pengembangan usaha dalam skala yang lebih kecil namun penting bagi ekosistem ekonomi lokal.
Analisis distribusi berdasarkan kategori usaha menunjukkan bahwa usaha kecil mendapatkan aliran dana sebesar Rp2 triliun, yang ditujukan kepada 8.766 debitur. Usaha mikro dan super mikro tidak kalah penting, dengan penyaluran sebesar Rp1,5 triliun kepada 27.398 debitur dan Rp40,87 miliar kepada 4.397 debitur.
Secara geografis, penyaluran KUR di Kabupaten Muaro Jambi mencapai nilai tertinggi dengan Rp532,25 miliar, diikuti oleh Kabupaten Merangin dan Kota Jambi dengan penyaluran KUR masing-masing sebesar Rp463,55 miliar dan Rp437,67 miliar. Ini menunjukkan penyebaran ekonomi yang cukup beragam di wilayah Provinsi Jambi.
Namun, terdapat daerah yang masih memerlukan perhatian lebih dalam penyaluran KUR, seperti Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan penyaluran masing-masing sebesar Rp111,6 miliar dan Rp69,35 miliar. Hal ini menjadi catatan penting bagi pemerintah dan lembaga perbankan untuk meningkatkan efektivitas penyaluran KUR, agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas lagi oleh pelaku usaha di seluruh Provinsi Jambi.(*)