Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Manggala Agni, terus melakukan pemadaman awal terhadap beberapa kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini dilakukan dalam rangka antisipasi karhutla memasuki musim kemarau.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menyampaikan, pihaknya telah meminta semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup KLHK di lapangan dan pemerintah daerah, untuk melakukan upaya antisipasi pencegahan dan penanggulangan karhutla.
“Berbagai langkah pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus terus diupayakan, seperti memantau secara aktif titik panas (hotspot), dan segera mungkin melakukan groundchek terhadap hotspot yang terdeteksi, melakukan pemadaman awal secara mandiri atau gabungan, serta meningkatkan koordinasi dengan para pihak, dan bekerjasama dengan Satuan Tugas Karhutla di daerah,” kata Raffles dalam keterangan tertulis (22/6/2018).
Sebagaimana dilakukan oleh Manggala Agni Daops Sintang, Kalimantan Barat. Pemadaman dilakukan di wilayah Kelurahan Rawa Mambok, Kecamatan Sintang, Kota Sintang bersama-sama dengan personil TNI, POLRI, dan juga masyarakat. Kebakaran seluas ± 2 hektar dapat dipadamkan hingga malam hari (21/06/2018).
Keesokannya dilanjutkan dengan mopping up (pendinginan) untuk memastikan bara api benar-benar padam. Selain itu, pemadaman juga dilakukan oleh Daops Bukit Tempurung, Provinsi Jambi.
Berdasarkan laporan dari Masyarakat Peduli Api (MPA), terjadi kebakaran lahan di Desa Lubuk Bernai, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Manggala Agni bersama-sama dengan personil perusahaan, MPA, dan perangkat Desa Lubuk Bernai segera melakukan pemadaman di lokasi yang berbatasan dengan perusahaan konsesi kehutanan itu. Luas terbakar dilaporkan ± 4 hektar. Hingga pagi hari ini terus diupayakan pemadaman.
Selain dengan pemadaman awal, berbagai upaya lain juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi pencegahan sekaligus wujud kesiapsiagaan menanggulangi karhutla, seperti patroli di wilayah-wilayah rawan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Sementara itu, pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Rabu (20/6/2018) pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA terpantau sembilan hotspot, tiga titik di Jambi dan masing-masing satu titik di Provinsi Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan satelit TERRA AQUA, terpantau dua hotspot di Provinsi Papua.(akn)