Jakarta – Salah seorang anak terlihat menunggu kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, sambil membaca Alquran. Bocah itu terlihat tak terganggu dengan suasana bising di sekelilingnya.
Bocah itu bernama Eli, dia terlihat duduk di selasar pintu keberangkatan sambil menunggu keberangkatan kereta Jayakarta Premium tujuan Surabaya. Mimik wajahnya terlihat serius saat membaca Alquran. Eli yang kini duduk di bangku kelas 2 SD itu mengaku masih belajar membaca Alquran.
“Masih belajar, aku bisa alif lam mim,” kata Eli di Stasiun Pasar Senen, Minggu (24/6/2018).

Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengaku diajari oleh ayahnya Asep Wahyu untuk membaca Alquran. Eli pun mengaku sudah hapal beberapa surat pendek.
“Al Qadr, Al Falaq aku hafal, sama Al Ikhlas, An Nas,” tuturnya.
Eli memang mengaku memiliki hobi membaca. Selain Alquran, dia juga senang membaca buku cerita.
“Iya suka (baca Alquran), sama buku cerita. (Alquran) Punya umi, aku pinjem,” terangnya.
Asep, sang ayah, mendukung hobi anaknya yang suka membaca itu. Dia mendorong untuk tahfiz Alquran.
“Kalau saya sebenarnya lebih ditekankan ke tahfiz ya mbak, jadi saya ajarin hafalan dulu. Tapi semenjak dia masuk MI, ketertarikan dia sama Alquran mulai kelihatan. Dia sering buka Alquran, coba baca,” terang Asep.
Asep baru saja mudik dari Karawang dan akan kembali ke Surabaya tempatnya bekerja. Dia menyebut putri keduanya itu memang senang membaca sehingga tak sulit mengajarinya membaca Alquran.
“Nggak sih, dia malah seneng. Saya bahkan nggak menyadari kalau dia udah bisa baca, walaupun belum lancar ya. Saya ajarin Iqro 1 waktu itu, tapi dia sering buka buka Alquran, pas saya coba arahain baca Al Baqarah, ternyata dia bisa walaupun belum lancar. Dia senengnya buka Alquran juga baru ini kok,” terangnya.
Asep menyebut dia biasa mengajar anak-anaknya untuk mengaji usai salat berjamaah.
“Iya, biasa setelah salat maghrib, atau isya. Karena kan baru pulang sekolah itu setengah 5 sore,” terangnya. (*)
Sumber: detik.com