Terkadang, suara-suara tertentu muncul begitu nyata di tengah gemuruh dunia yang begitu hiruk-pikuk. Salah satunya adalah suara Ketua BM PAN Kota Jambi, Gilang Ramadhan, yang terdengar menggema jelas di antara deretan kabar dan kebisingan. Sebuah ajakan membumi, yang tercipta bukan hanya sebagai respons terhadap sebuah tragedi, namun sebagai refleksi dari hati yang berduka dan berempati.
Tidak hanya sebagai figur politik, Ketua BM PAN Kota Jambi berdiri sebagai representasi dari rasa kebersamaan dan kepedulian masyarakat Jambi. Ia menyerukan kepada seluruh kepala daerah dari 11 kabupaten kota di Provinsi Jambi untuk bersatu, mengangkat doa bersama sebagai bentuk solidaritas nyata kepada bangsa Palestina yang tengah berjuang melawan agresi.
Di tengah kekayaan budaya dan adat Jambi yang terpancar dari filosofi “Adat bersendi sara’, sara’ bersendi kitabullah”, Ketua BM PAN menegaskan bahwa kepedulian terhadap sesama adalah ajaran yang mendalam, yang seharusnya bukan hanya diungkapkan melalui kata-kata tetapi juga diterjemahkan dalam tindakan nyata. Adalah saatnya, kata dia, bagi kepala daerah di Jambi untuk memandang lebih jauh dari batas-batas daerahnya dan menunjukkan rasa empati kepada dunia.
“Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa empati dan solidaritas adalah hal yang universal, melintasi batas agama, budaya, maupun politik,” kata Gilang.
“Saya berharap seruan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Kita semua bagian dari umat manusia yang seharusnya saling mendukung,” tambahnya.
Tindakan simbolis seperti doa bersama ini mungkin tampak sederhana, namun pesan yang dibawanya begitu mendalam. Menyadarkan bahwa di balik deretan jabatan dan tanggung jawab, setiap kepala daerah juga memiliki hati yang mampu berempati dan berduka. Lewat inisiatif ini, Jambi berharap untuk menjadi pelopor bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia untuk menyalurkan kepedulian dan empati mereka ke panggung internasional.
Seruan ini adalah bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan religius tak hanya sekedar wacana, tetapi menjadi pedoman hidup yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan langit Jambi sebagai saksi, doa dan harapan masyarakat, melalui para kepala daerahnya, diharapkan dapat membawa keberkahan dan kedamaian bagi bangsa Palestina.
Dan ketika kata-kata “Adat Bersendi sara’, sara’ Bersendi Kitabullah” mengalun, seluruh Jambi berharap agar Palestina mendapatkan keadilan dan kemerdekaannya.(*)