Kementerian Agama RI konsen memajukan berbagai kampus di bawah naungannya lewat penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Menggenjot Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci melalui anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
***
Hari kedua di Kemenag RI, Selasa 8 Juni 2021, Dr H As’ari, Rektor IAIN Kerinci masih berjibaku dengan rapat-rapat. Paginya, rektor menggelar pertemuan bersama Ruchman Basori, di ruangannya lantai 7 gedung Kemenag RI.

Mas Ruchman–begitu ia akrab disapa–, adalah Kepala Subdirektorat Sarana, Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI.
Di sana rektor tak sendirian. Ia didampingi Wakil Rektor II Dr Jafar Ahmad. Ada pula Wakil Rektor II IAIN Lhokseumawe, yang juga turut hadir.
Mas Ruchman banyak menyampaikan hal-hal penting menyangkut tranformasi kampus. Ia berpesan IAIN musti gesit berinovasi. Kata dia, perkembangan zaman bergerak sangat cepat. Makanya, harus disambut dengan kerja yang serba bergegas.
Mas Ruchman menyebutkan Kemenag RI di bawah kepemimpinan Gus Yaqut konsen membenahi sarana dan prasarana pendidikan tinggi melalui anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
IAIN Kerinci termasuk satu di antara 5 PTKIN yang tahun 2021 ini memperoleh SBSN senilai 42,1 milyar. Dana ini dipakai untuk pembangunan Gedung Perkuliahan Terpadu.
Sampai 2020 ini, Kemenag melalui SBSN sukses membangun 211 gedung. Nilainya mencapai 5,893 trilyun. Sebarannya di 57 PTKIN.
Ruchman berharap IAIN Kerinci melaksanakan proyek SBSN dengan lancar dan berkualitas. Ia mengatensi jangan sampai proyek mangkrak.
“Pastikan siapa saja yang terlibat dalam proses pembangunan adalah orang yang amanah dan professional, sehingga proyek SBSN berhasil menggembirakan”, kata Alumni IAIN Walisongo ini.
Mas Ruchman lantas mengapresiasi inovasi yang sudah berjalan di IAIN Kerinci. Ia berharap ke depan inovasi semacam ini harus terus ditingkatkan.
Kembali Mas Ruchman mempertegas, bahwa Kemajuan dan kesuksesan itu musti didapat dari ikhtiar dan kerja keras. Begitupula dalam konteks ini. Untuk membangun kampus yang berkemajuan, dengan fasilitas mentereng, menurut Mas Ruchman, memang dibutuhkan seorang komandan lapangan yang lincah. Bukan bos yang hanya berdiam diri di balik meja, lalu cengengesan menunggu durian runtuh. Tapi, ia diperlukan kerja keras, perjuangan yang serius, seperti menyiapkan rancangan program, menyiapkan bahan, mengusulkan dan mengawalnya. Mas Ruchman lagi-lagi mengapresiasi langkah maju IAIN Kerinci yang sudah berpeluh keringat menjemput bola ke pusat.
“Pak Rektor harus didukung dengan kaum muda yang mempunyai keinginan tinggi, berkinerja bagus dan adaptif terhadap teknologi”, kata Mas Ruchman.
Mas Ruchman kemudian sedikit menyinggung masalah pandemik. Menurutnya, Corona telah mempengaruhi pola pengajaran. Sehingga, di masa depan, kendati kuliah tatap muka sudah berjalan,tapi, kuliah dengan menggunakan sarana teknologi tak mungkin juga ditinggalkan.
Karena itu, kata Mas Ruchman, kampus musti mampu membaca ini.
“Maksudnya apa? Ini kaitannya dengan sarana dan fasilitas. Kampus harus pandai membaca kebutuhan. Apa yang menjadi kebutuhan kampus harus dihitung secara cermat. Dengan kondisi keuangan yang terbatas, kampus bisa menyiasati misalnya, dengan pengajuan fasilitas yang sifatnya terpadu,”ujarnya.
Mas Ruchman berjanji akan datang menengok kampus IAIN Kerinci, secepatnya. Jika tidak ada halangan, ia akan mendampingi Direktur Pendidikan Islam saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung terpadu IAIN Kerinci, Sabtu akhir pekan ini.
Ia percaya, di bawah komando Dr H As’ari dan kabinetnya, kampus IAIN Kerinci akan berkembang maju dan pesat.
“Insyallah menjadi rujukan dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal di Provinsi Jambi,”ujarnya.
Rektor IAIN Kerinci Dr H Asy’ari Husain, M.Ag bersyukur memeroleh support dari Kemenag RI. Ia menyebut ini langkah awal menuju kemajuan.
“Alhamdulillah kami dipercaya mendapatkan proyek SBSN 2021 untuk membangun sarpras kampus yang sudah lama kami nantikan di tengah kebutuhan sarana pendidikan yang mendesak,”jelasnya.
Wakil Rektor Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Jafar Ahmad, menerangkan, IAIN Kerinci memiliki 5.700 mahasiswa.
Mereka tersebar di 4 fakultas, yaitu Fakuktas Syari’ah, Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD).
Mantan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jambi itu mengatakan IAIN Kerinci memiliki 21 Ha. Letaknya di tiga lokasi.
“Masalah tanah untuk IAIN Kerinci sementara sudah memenuhi tetapi untuk pengembangan kami akan terus mengembangkannya”, katanya.
Saat ini, kata Dr. Jafar, FEBI adalah fakultas yang paling dominan perkembangannya. Animo publik masuk ke FEBI relatif tinggi. Kendati begitu, fakultas-fakultas lain juga terus digenjot.
Jafar berharap gedung kuliah terpadu yang akan dibangun dapat mengatasi kekurangan ruang kuliah selama ini.(*)