Jefri Bintara Pardede memprotes keras framing berita yang menyebut petahana tak punya konsep pembangunan lima tahun kedepan. Ia menganggap sejumlah media online sengaja memenggal pernyataannya. Sehingga muncul tafsir berbeda, yang mengesankan ia menyudutkan Fachrori-Syafril. Berikut penjelasan lengkap salah satu juru bicara pasangan Fachrori Umar-Syafril Nursal, yang akrab disapa Ucok itu.
***
Berawal dari sebuah dialog virtual, yang digeber salah satu media lokal, Kamis 17 September 2020, siang. Narasumber didatangkan dari perwakilan tiga kandidat : Hasan Mabruri mewakili Haris, Asari Syafei mewakili Cek Endra dan Jefri Bintara Pardede alias Ucok mewakili Fachrori. Dialog dipandu Awang Azhari.
Para tim ditanya berbagai hal, mulai dari bagaimana strategi merebut hati rakyat, utamanya di basis Kota Jambi. Hinga program unggulan apa yang ditawarkan ke publik.
Ucok, yang mendapat giliran langsung bicara panjang lebar. Ia menyebut kandidatnya merupakan paket komplit.
“Beliau itu Gubernur yang berprestasi, menyabet penghargaan secara nasional. Jadi bukan main-main, dan pasangannya pak jendral juga bukan orang biasa. Berprestasi di saat menjadi polisi,” tegas Ucok.
Mereka adalah dua tokoh yang paling peduli dengan penderitaan masyarakat.
Mantan anggota DPRD Kota Jambi itu lantas menyebut Fachrori-Syafril adalah pasangan yang paling prihatin dengan wabah pandemi, yang memporak-porandakan ekonomi rakyat itu. Sehingga, untuk lima tahun kedepan, fokus kerja pasangan dengan jargon Jambi Cerah itu akan menitikberatkan pada pembangunan ekonomi warga.
Mengingat wabah ini belum akan berakhir dalam tempo lima tahun kedepan.
Sejumlah konsep yang ditawarkan Fachrori-Syafril, bagaimana kedepan fokus merancang recovery sosial serta menciptakan pekerjaan, untuk mengerek ekonomi rakyat. Misalnya dengan memanfaatkan lahan tidur, untuk menciptakan swasembada pangan. Di Jambi, kata Ucok, banyak sekali lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. Lokasinya pun menyebar di semua kabupaten/kota.
“Karena pemerintah, entah itu dari pusat hingga level terendah di daerah, harus fokus untuk mengatasi kesulitan masyarakat di tengah pandemi. Ekonomi keluarga mereka harus dijaga. Itu yang utama, bukan konsep setinggi langit,”jelas Ucok kepada redaksi Jambi Link.
Nah, penggalan kalimat di atas, rupanya ditafsir berbeda oleh beberapa media online. Pernyataan Ucok itu dibingkai, seolah-olah pasangan Fachrori-Syafril tidak punya konsep pembangunan lima tahun kedepan.
Ucok langsung meradang. Ia mengaku keberatan atas pemutarbalikan fakta itu. Pemberitaan itu, kata Ucok, sangat merugikan dirinya secara pribadi, juga Fachrori-Syafril sebagai kandidat gubernur.
“Janganlah memenggal omongan orang. Saya kira ini sudah tendensius. Framing berita itu merugikan saya pribadi, yang berbicara menggantikan tim keluarga. Juga merugikan Paslon FU-Syafril,” kata Ucok.
Ucok sudah melayangkan hak jawab kepada redaksi media online, yang membuatnya sempat dibulli itu. Secara jantan, ia mendatangi langsung para juru warta yang mengupas statmennya itu.
Ia turut memboyong Endang Kusumawardani, Ketua Tim Advokasi Koalisi FU-SN.
“Ini sudah termasuk black campaign atau kampanye hitam. Karena merugikan secara langsung Paslon kami dan juga Jefri Bentara Pardede secara langsung. Saya harap klarifikasi 1×24 jam dari sekarang. Jika tidak, kami akan mengambil yang berbeda. Bukan klarifikasi lagi, tapi ranah hukum, ” tegas Endang.(*)
Penulis : Rahmansyah