Tebo – Kegelapan mulai menyelimuti jalan lintas Sumatera di Desa Sungai Alai, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo. Ironisnya, lampu jalan yang seharusnya menerangi jalanan ini sudah dua bulan terbengkalai tanpa ada perbaikan. Selain menambah kegelapan, padamnya lampu jalan ini juga menarik sejumlah dampak lain, termasuk penurunan pemasukan pedagang di sekitar area tersebut.
Endrianum, Ketua Pemuda Sungai Alai, menyatakan rasa kecewanya terhadap kondisi ini. Menurutnya, lampu-lampu yang mati ini tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga mempengaruhi keamanan dan perekonomian di area tersebut. “Sudah dua bulan mati, kami harap lampu jalan ini segera diperbaiki, karena banyak warga yang melintas dan pedagang mengeluhkan ini,” ungkapnya pada Selasa malam (19/09/2023).
Apalagi, jalur ini bukan sembarang jalur. Ini adalah akses menuju komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Tebo. “Kalau memang perlu kami iuran tidak masalah, yang penting lampu jalan ini hidup,” tegas Endrianum.

Masyarakat Sungai Alai sendiri, menurut Endrianum, bukan tidak bisa memperbaiki sendiri lampu-lampu tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa seharusnya ini menjadi perhatian serius dari pemerintah atau instansi terkait. “Karena jalan ini juga pintu masuk kota dan komplek perkantoran, sayang kalau dibiarkan wajah kota Tebo ikut redup,” katanya.
Padamnya lampu jalan ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi representasi dari sejauh mana pemerintah daerah memperhatikan infrastruktur publik. Ditambah lagi, ini adalah jalur yang sering dilewati banyak orang dan menjadi akses utama ke pusat pemerintahan.
Maka dari itu, warga Desa Sungai Alai berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan. Mengingat dampak dari kegelapan ini bukan hanya terbatas pada estetika, tetapi juga berdampak pada keamanan dan perekonomian masyarakat. Tanpa lampu jalan, wajah kota Tebo semakin redup, dan nasib pedagang di sekitar area itu pun semakin suram.(*)