Di balik kepadatan hutan dan gemuruh suara alam Jambi, sebuah perubahan signifikan sedang terjadi. Tiga perusahaan swasta telah bergabung dalam misi besar membangun jalur khusus untuk angkutan batu bara, sebuah proyek yang dikatakan akan mengubah peta transportasi bahan bakar fosil di provinsi ini. Mereka bukan sembarang perusahaan; mereka adalah entitas yang telah berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian permasalahan di lapangan.
Di depan peta provinsi yang terpampang di ruang kerjanya, Gubernur Jambi, Al Haris, dengan bangga membeberkan tiga perusahaan tersebut. “Mereka sudah mulai,” ungkapnya, sambil menunjuk ke beberapa titik di peta.
Pertama ada PT Putra Bulian Propertindo. Perusahaan ini akan menangani rute yang membentang mulai dari Desa Kilangan di Kecamatan Bajubang hingga Taman Rajo. “Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 1 September 2022 lalu,” kata Al Haris, seolah memastikan bahwa proyek ini bukan sekadar wacana.

Kemudian, ada PT Inti Tirta, yang fokus pada rute dari Kecamatan Mandiangin hingga Maro Sebo Ilir. “Proses pengerjaan di ruas jalan ini sudah dimulai setelah groundbreaking pada Desember 2023,” tambahnya, menunjukkan urgensi dari proyek ini.
Dan yang terakhir, PT SAS, yang sudah memulai pembangunan fisik pada Februari 2023 di rute dari Kecamatan Pauh hingga Jambi Luar Kota.
Al Haris menegaskan, “Bulan lalu, Tim Pemprov dan Tim Kementrian ESDM sudah turun ke lapangan di Jambi untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana,” katanya, menutup pembicaraan dengan rasa optimis yang membara.
Jika semua berjalan lancar, jalur-jalur ini akan tidak hanya memperlancar distribusi batu bara, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Sebuah babak baru dalam sejarah Jambi, yang saat ini sedang ditulis oleh tangan-tangan yang berani berinvestasi untuk perubahan.(*)