KERINCI – Di halaman Yayasan YPTSA STIA-NUSA Sungai Penuh Kerinci, pada hari Senin, 20 November, ratusan mahasiswa berkumpul dalam aksi demonstrasi yang penuh semangat. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas pemberhentian Eliyusnadi sebagai Ketua STIA-NUSA Sungai Penuh Kerinci, sebuah keputusan yang mereka anggap merugikan.
Presiden Mahasiswa STIA-NUSA, Renaldi Fernandes, mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan mahasiswa. “Atas dasar hati nurani, kami sebagai mahasiswa STIA-NUSA Sungai Penuh Kerinci merasa tergugah dan terpanggil dalam gejolak di kampus kami. Kami tidak menginginkan adanya kegaduhan,” kata Fernandes, menegaskan posisi mahasiswa dalam konflik ini.
Mahasiswa STIA-NUSA Sungai Penuh Kerinci menyampaikan tuntutan mereka dengan jelas dan tegas:
- Pembuatan akun untuk penambahan program studi S1 dan S2 di STIA NUSA.
- Pembatalan keputusan tentang pemberhentian ketua definitif dan pengangkatan Plt. Ketua Stia Nusa.
- Restorasi YPTSA menjadi Yayasan Masyarakat, mengingat sejarah pendiriannya yang diprakarsai oleh pemerintah daerah dan masyarakat, bukan hanya keluarga Atma.
- Segel kantor Yayasan YPTSA dan penghentian operasionalnya sampai terbentuknya struktur YPTSA berbasis Yayasan Masyarakat.
“Kami ingin Eliyusnadi tetap memimpin Stia-Nusa, karena menurut kami, beliau tidak melanggar STATUTA STIA NUSA Tahun 2021,” tegas Fernandes.
Aksi demonstrasi ini berakhir dengan tertib setelah mahasiswa mendapatkan tanggapan dari Yayasan YPTSA dan pengawalan dari pihak keamanan. Demonstrasi ini bukan hanya tentang perubahan kepemimpinan, melainkan simbol dari perjuangan mahasiswa untuk transparansi, keadilan, dan pengakuan terhadap suara mereka di lingkungan akademis.
Dewi Wilonna