KERINCI – Rumor adanya oknum dosen IAIN yang dituding melakukan pencabulan terhadap mahasiswi, langsung direspon pihak IAIN Kerinci. Pihak IAIN Kerinci langsung membentuk tim pencari fakta, untuk mencari kebenaran dari informasi yang beredar di media beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Rektor IAIN Kerinci melalui Kabiro AUAPK IAIN Kerinci, Ahmad Yani. Dia mengatakan, pihak IAIN Kerinci benar-benar kaget membaca berita soal adanya oknum dosen IAIN Kerinci di media. Karena selama ini, belum pernah ada laporan dari mahasiswa terkait hal itu.
“Kami pihak IAIN, telah membentuk tim pencari fakta untuk mencari bukti, apakah informasi tersebut benar atau tidak,” kata Ahmad Yani kepada awak media di ruang kerjanya didampingi tim pencari fakta.
Dijelaskan Ahmad Yani, tim yang dibentuk sebanyak tujuh orang yang diberikan batas waktu selama empat hari sejak tanggal 25 sampai 29 Januari 2021.
“Tim sudah ditunjuk, dan bekerja pada tanggal 25 Januari sampai 29 Januari 2021. Apapun hasilnya, akan kita sampaikan kepada masyarakat. Kami tidak dalam rangka melindungi oknum, tapi mencari kebenaran informasi,” ungkapnya.
Ahmad Yani mengatakan, sejauh ini pihak kampus belum pernah mendapatkan laporan adanya perbuatan yang sebagaimana disebutkan, sehingga perlu dibentuk tim pencari fakta.
“Sejauh ini belum ada laporan resmi dari mahasiswi atau dari pihak keluarga yang ke kampus. Kami tau berita langsung heboh tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu,” kata Yani.
Sementara itu, Drs. Bahrum, Ketua Tim Pencari Fakta mengatakan, tim sudah dibentuk pada tanggal 25 Januari dan tim sudah mulai bergerak dan mencari fakta.
“Setelah kami diberi tugas oleh pimpinan, tim langsung melaksanakan rapat dan hari ini sudah mulai bekerja,” katanya.
Dijelaskan Bahrum, tim yang dibentuk diberi waktu selama empat hari. Apapun hasil dan kesimpulan tim pencari fakta, akan dilaporkan kepada pimpinan.
“Tugas kita hanya mencari fakta. Apapun hasilnya akan disampaikan kepada pimpinan, tinggal pimpinan yang menentukan tindakan selanjutnya,” tandasnya. (*)