Banyuwangi – Bandara Banyuwangi mulai dipadati pemudik yang balik ke perantauan. Tercatat, sejak H+2, Sabtu (16/6) sebanyak 1.213 penumpang diterbangkan dari satu-satunya bandara yang berkonsep Green airport di Indonesia ini.
Eksekutif General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius mengatakan, arus balik di Bandara Banyuwangi sudah terlihat sejak H+2 kemarin. Penerbangan dari Bandara Banyuwangi ke Jakarta dan Surabaya dipadati oleh para pemudik, yang sudah berlebaran di Banyuwangi.
“Kemarin sudah tembus 1.213 orang. Dan sore hari ini dimungkinkan sudah tembus diatas 1200 orang yang mudik,” ujarnya, Minggu (17/6/2018).

Sementara puncak arus balik di Bandara Banyuwangi, kata Anton, diprediksikan pada H+7 (23/6) dan H+8 (24/6) lebaran. “Kami memprediksi sekitar H+7 dan H+8. Sekitar 1500 orang yang akan balik ke Jakarta dan Surabaya,” tambahnya.
Anton melanjutkan, pada masa angkutan lebaran tahun ini, Bandara Banyuwangi siap melayani arus mudik dan balik dengan delapan penerbangan menuju ke Banyuwangi dari Jakarta dan Surabaya. Sedangkan total pergerakan pesawat mencapai 16 pergerakan, meningkat 100 persen dari tahun lalu yang hanya delapan pergerakan.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan agar mengatur perencanaan penerbangan secara akurat dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang agar tidak terjadi keterlambatan penerbangan. Maskapai juga kami minta menyiapkan contigency plan apabila terjadi keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan,” terang Anton.
Pada musim Lebaran tahun ini, terang Anton, diperkirakan jumlah pemudik yang melalui bandara Banyuwangi mencaai 18 ribu penumpang dengan rata-rata perhari 1.000 penumpang. Jumlah ini meningkat 130 hingga 150 persen dibanding tahun 2017 yang berjumlah 9.084 penumpang. (*)
Sumber: detik.com